Berpenduduk Muslim Terbesar, Ekonomi Syariah Bisa Jadi Lokomotif Ekonomi RI

Potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat besar. Sebab, mayoritas penduduk di negara ini beragama muslim.

oleh Nurmayanti diperbarui 27 Mar 2018, 10:16 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 10:16 WIB
Peran BI Jadikan Indonesia Kiblat Perekonomian Syariah Dunia
Peran BI Jadikan Indonesia Kiblat Perekonomian Syariah Dunia

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah diharapkan bersedia memberikan kesempatan bagi berkembangnya ekonomi syariah di Indonesia. Saat ini, perbankan syariah masih belum mendapatkan hati di masyarakat.

Padahal, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia makin ke arah positif. Bahkan, perekonomian dan keuangan syariah disinyalir dapat menjadi lokomotif perekonomian Indonesia.

"Ekonomi syariah seharusnya bisa menjadi lokomotif perekonomian, apalagi saat ini untuk bisnis perbankan sudah sangat menjanjikan,” kata Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Ahmad Satori Ismail, Selasa (26/3/2018).

Menurutnya, tidak sedikit bisnis perbankan yang mulai "melirik" sistem [ekonomi syariah.]( 3361223 "") "Banyak bank konvensional yang membuka pintu untuk sistem syariah, karena tidak akan rugi," kata Satori lagi.

Pada kesempatan berbeda, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda, mengatakan jika potensi ekonomi syariah di Indonesia sangat besar. Sebab, mayoritas penduduk di negara ini beragama muslim. “Ini akan jadi kekuatan tersendiri,” kata Nailul.

Lebih lanjut, Nailul menyatakan bahwa tantangan penerapan ekonomi syariah terletak pada sektor penting, seperti perdagangan yang menyerap banyak tenaga kerja dan pendorong perekonomian.

 

Kembangkan Perbankan Syariah Lebih Dulu

Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Dia menyarankan pemerintah harus mengembangkan perbankan syariah terlebih dahulu kemudian menggerakkan perdagangan.

Oleh karena itu, Nailul menyambut baik hasil Rapat Kerja Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang berlangsung akhir pekan kemarin. Salah satu keputusan yang diambil dalam rapat tersebut adalah penempatan Kepala Staf Presiden, Jenderal (purn) Moeldoko, sebagai Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat MES.

Sesudah dilantik kemarin, Moeldoko menegaskan bahwa Indonesia berpotensi mengembangkan sektor ekonomi syariah karena mayoritas penduduk beragama Islam.

Ia juga menekankan komitmen pemerintah yang ingin serius menggarap potensi ekonomi syariah agar Indonesia tidak hanya sebagai konsumen maupun pangsa pasar industri bagi negara lain.

Berdasarkan data, Moeldoko mengungkapkan penggunaan pembiayaan syariah mencapai 41,8 persen yang sebagian digunakan unuk konsumsi, sedangkan pembiayaan modal kerja sebanyak 34,3 persen dan investasi sekitar 23,2 persen.

Moeldoko memaparkan aset perbankan syariah pada sektor industri keuangan syariah mencapai Rp 435 triliun pada 2017 atau 5,8 persen dari total aset perbankan Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya