Pertamina Atasi Kebakaran di Teluk Balikpapan

Pertamina menyatakan, seluruh instalasi Pertamina yang melintasi Teluk Balikpapan hingga kini tidak ditemukan kebocoran.

oleh Bawono Yadika diperbarui 31 Mar 2018, 16:48 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2018, 16:48 WIB
Kapal tanker Iran Sanchi kembali terbakar dan kemudian tenggelam (14/1/2018) di laut lepas China. Otoritas menyebut tak ada korban selamat (AFP)
Ilustrasi kapal terbakar (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran yang terjadi di perairan Teluk Balikpapan telah diatasi oleh Pertamina RU V, pada Sabtu (31/3/2018).

Region Manager Communication and CSR Kalimantan Pertamina, menuturkan, api yang mulai timbul sekitar pukul 11.00 WITA berhasil ditanggulangi pada pukul 12.00 WITA. Berkoordinasi dengan BPBD Balikpapan, Chevron, dan Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina memadamkan kebakaran dalam waktu singkat dan mencegah meluasnya kebakaran ke area lain.

"Bersama ini Pertamina mengucapkan terima kasih seluruh pihak yang telah bekerja sama dalam penanggulangan ini dan mengimbau masyarakat agar tidak panik,” ujar Yudi Nugraha, dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/3/2018).

Ia menuturkan, adapun dugaan sumber dan penyebab ceceran dan kebakaran masih dalam tahap investigasi. Dalam upaya tersebut, Pertamina juga menurunkan penyelam di Teluk Balikpapan. Untuk saat ini, Pertamina masih fokus pada penanggulangan dampak.

Menanggapi isu yang beredar di media sosial, kebakaran tersebut merupakan upaya Pertamina untuk menghilangkan ceceran minyak adalah berita tidak benar. Hal ini sudah diklarifikasi langsung oleh pemilik akun tersebut. 

Kejadian ini tidak berpengaruh terhadap kondisi operasional Kilang Pertamina. Terminal BBM dan Depot LPG di Balikpapan juga tetap beroperasi normal menyalurkan bahan bakar untuk masyarakat.

Hasil pengecekan terhadap seluruh instalasi Pertamina yang melintasi Teluk Balikpapan, hingga saat ini tidak ditemukan kebocoran. Pipa bawah laut Pertamina dari Terminal Lawe-Lawe hingga saat ini masih menyalurkan minyak mentah ke Kilang Balikpapan, dan lokasi pipa berada jauh dari titik kebakaran.

Selain itu, hasil uji laboratorium yang dilakukan Pertamina terhadap sampel ceceran minyak dari 2 (dua) lokasi berbeda, dinyatakan sebagai fuel oil (bahan bakar kapal). Jenis bahan bakar tersebut tidak diproduksi di Kilang Balikpapan. Untuk menjamin keamanan masyarakat, Pertamina tetap menyiagakan Tim Tanggap Darurat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Bantu Pemadaman

Usai Bertabrakan dan Kebakaran, Kapal Tanker Minyak Iran Tenggelam
Ilustrasi kapal terbakar (Ministry of Transport via AP)

Sebelumnya, PT Pertamina menyatakan kebakaran yang terjadi di Teluk Balikpapan bukan dari pipa minyak yang bocor. Dugaan terjadi kebakaran berasal dari kapal batu bara.

Hal itu disampaikan Region Manager Communication and CSR Pertamina Kalimantan Yudi Reman. “Bukan pipa Pertamina. Dari kapal batu bara terbakar. Sumber api masih dicari,” ujar Yudi saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu 31 Maret 2018.

Yudi menuturkan, kejadian kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 11.00. Ia menegaskan, kalau peristiwa kebakaran tidak terjadi di area kilang dan tidak berada di dekat lintasan pipa bawah laut milik Pertamina.

“Info yang kami terima sementara ini yang terbakar adalah kapal batu bara. Dan satu kapal tanker terkena paparan api di bagian buritan (tidak terbakar) dan sudah dipadamkan,” ujar dia.

Ia menambahkan, tim Pertamina di lapangan membantu proses pemadaman dan evakuasi. Pertamina juga dibantu oleh Chevron dan pihak terkait.

Yudi mengatakan, sumber dan penyebab kebakaran sedang diinvestigasi. Ia memastikan kalau seluruh instalasi Pertamina yang melintasi Teluk Balikpapan dalan kondisi baik

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya