Aplikasi dan Bangun Kafe Cara Pegadaian Gaet Nasabah Kaum Adam

Selain menyasar target pasar lelaki, generasi milenial pun tak luput dari pantauan Pegadaian.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 01 Apr 2018, 19:34 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2018, 19:34 WIB
Transaksi di Pegadaian
Petugas melayani warga saat transaksi di pegadaian di Jakarta, Kamis (15/6). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian (Persero) meluncurkan Pegadaian Digital Service (PDS), aplikasi gadai barang online untuk memperbesar target pasarnya. Melalui aplikasi tersebut, perseroan ternyata juga ingin menyasar kaum pria yang kerap enggan datang langsung ke Pegadaian.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Sunarso mengungkapkan, seolah ada rasa gengsi tersendiri dari laki-laki untuk bertransaksi langsung di kantor Pegadaian. Tujuan peluncuran PDS ini salah satunya adalah untuk meraih target pasar dari para keturunan Adam tersebut.

"Sekitar 72 persen yang datang ke Pegadaian adalah perempuan, dan hanya 28 persen saja laki-laki. Tapi ternyata, melalui Pegadaian online, yang mengakses kebanyakan laki-laki. Ini gejala apa?" tanya dia kepada para wartawan di Jakarta, Minggu (1/4/2018).

"Kesimpulannya, laki-laki malu datang ke pegadaian, padahal butuh, tapi istrinya yang disuruh," tambahnya seraya beropini.

Selain menyasar target pasar lelaki, generasi milenial pun tak luput dari pantauan Pegadaian. Hal itu ditunjukkan dengan membuat sebuah kafe di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bernama the Gade Coffee & Gold.

Sunarso mengatakan, kafe itu sengaja pihaknya buat untuk mencitrakan impresi modern bagi kaum milenial. "Itu adalah branding Pegadaian supaya image-nya lebih ke masa depan," ucap dia.

Namun begitu, ia melanjutkan, Pegadaian tidak akan merubah target pasar utama mereka yakni golongan orang atau kelompok pegiat usaha kecil dan menengah.

"Sasaran kita tetap UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), terutama mikro. Kita enggak akan bergeser ke arah yang lebih wah, karena itu bukan Pegadaian," pungkas dia.

Pegadaian Bidik Untung Rp 2,7 Triliun Tahun Ini

Cincin dan Kalung Ibu Digadai demi Seragam Baru Anak
Seiring berakhirnya libur lebaran, jumlah pengunjung pegadaian di Purwokerto meningkat. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

PT Pegadaian (Persero) Tbk menargetkan jumlah nasabah mencapai 11,5 juta dan Outstanding Loan (OSL) sebesar Rp 45,4 triliun pada tahun ini. Sementara target pendapatan usaha sebesar Rp 12,5 triliun.

"Target yang ingin kami capai untuk nasabah baru 2 juta nasabah. Saat ini nasabah kita 9,5 juta maka akan jadi 11,5 juta. Sementara pendapatan usaha meningkat sekitar 19 persen dibandingkan pendapatan tahun lalu Rp 10,5 triliun," Kata Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Tbk, Sunarso di sela-sela acara puncak HUT Pegadaian ke 117, di Jakarta, Minggu (1/4/2018).

Dengan begitu, dikatakan Sunarso performa keuangan perusahaan pada 2018 diperkirakan akan terus tumbuh positif, seiring dengan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan 5,4 persen.

Sunarso juga mengatakan, Pegadaian  menargetkan laba bersih sebesar Rp 2,7 triliun. Angka ini melonjak 7,14 persen dari tahun lalu yang diperkirakan mencapai Rp 2,52 triliun.

Di sisi lain, Pegadaian sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus memenuhi aspirasi pemegang saham (pemerintah) untuk selalu meningkatkan perannya dalam inklusi keuangan yang diukur dengan banyaknya jumlah nasabah yang dapat dilayani perseroan.

"Pegadaian pada 2017 memberikan kontribusi kepada pemegang saham berupa dividen sebsar Rp1,02 triliun dan setoran pajak sebesar Rp1,6 triliun," imbuhnya.

 Sumber: Merdeka.com

Reporter: Dwi Aditya Putra

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya