Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto merancang strategi untuk mengembangkan sektor industri Tanah Air dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Salah satunya dengan menahan tenaga ahli Indonesia untuk bisa berkecimpung di dalam negeri.
Dia menyatakan akan menarik pulang tenaga ahli yang berada di luar negeri untuk membantu menyumbang tenaganya guna mengembangkan sektor industri di Indonesia.
Baca Juga
Melalui program inkubasi startup lewat kerjasama perusahaan luar dan dalam negeri yang dinilai menjadi salah satu cara memulangkan pekerja asal Indonesia dari luar.
Advertisement
Faktor tersebut juga turut mengundang salah satu korporasi teknologi besar dunia untuk membuka cabangnya di Indonesia, yakni Apple Inc.
"Perusahaan IT yang akan berinvestasi inovasi di Indonesia adalah Apple. Nah, Apple ini mendorong inovasi dan salah satunya akan bangun center di BSD dan dia akan membangun tiga center lagi," tutur dia pada saat Forum Merdeka Barat di Kemenkominfo, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Lebih lanjut dia menyebutkan, Indonesia akan jadi negara ketiga di mana Apple membuka kantornya. Sebelumnya, mereka telah membuka cabang perusahaan di Brazil dan Italia.
Lewat bentuk kerjasama ini, Menperin menyampaikan, Pemerintah RI mendukung itu dan berharap bahwa Indonesia dapat menjadi salah satu pusat teknologi digital di dunia.
"Pemerintah akan mendorong ke arah sana, karena Indonesia bisa jadi the next digital hub. Nah, ini yang harus kita manfaatkan," tandas dia.
Pengusaha Diminta Pintar Manfaatkan Era Revolusi Industri 4.0
Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan, kalangan muda memiliki peran strategis dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Untuk itu, dia mengharapkan kaum muda Indonesia khususnya yang berprofesi sebagai pengusaha bisa adaptif dan pintar memanfaatkan kesempatan.
Dia menyampaikan hal itu setelah hadir dalam Diklatda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI JAYA) di Jakarta. Acara itu juga dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Kadin Rosan P Roeslani, serta pengusaha Erick Thohir dan Erwin Aksa.
Dalam kesempatan itu dia memaparkan, sejumlah hal mengenai Revolusi Industri 4.0. Di antaranya kecerdasan buatan, superkomputer, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan eksponensial.
Menurut politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, kondisi itu punya efek sekaligus peluang. “Meskipun akan banyak usaha yang berjatuhan dan lapangan pekerjaan yang hilang akibat otomatisasi, pengusaha dan bentuk usaha baru juga dapat dipastikan akan bermunculan," kata Bamsoet di Jakarta, Jumat (13/4/2018).
Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla melalui Kementerian Perindustrian sudah bergerak dinamis merespons kecepatan perubahan dalam revolusi industri saat ini. Bahkan Kemenperin di bawah Menteri Airlangga juga sudah mengeluarkan empat langkah strategis.
Kebijakan Kemenperin yang pertama adalah mendorong angkatan kerja di Indonesia terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam menggunakan teknologi internet. Kedua, pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing.
Ketiga, mendorong pemanfaatan teknologi digital yang lebih optimal dalam perindustrian nasional. Keempat, mendorong inovasi teknologi melalui pengembangan perusahaan rintisan atau start-up.
"Kita sangat mengapresiasi langkah ini," tutur Bamsoet.
Namun, Bamsoet juga mengharapkan langkah pemerintah tak disia-siakan masyarakat khususnya kalangan pengusaha muda.
Dia meminta para pengusaha muda bergerak nyata di dalam proses bisnisnya. Dunia usaha dinilai sebagai pemeran utama dalam revolusi industri harus mampu memanfaatkan era digital dan meminimalkan efek negatifnya. “Dan kita berharap mereka datang dari orang muda seperti HIPMI,” harap dia.
Tonton Video Ini:
Advertisement