Begini Cara Ikut Lelang Rumah Sitaan Bank BTN

Ada cara ikut lelang rumah sitaan dari Bank BTN, ini penjelasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2018, 15:40 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 15:40 WIB
(Foto: Liputan6.com/Muhammad Rinaldi)
Rumah subsidi

Liputan6.com, Jakarta - Tidak hanya barang bekas yang bisa diolah kembali menjadi barang yang bermanfaat. Ternyata rumah bekas pun bisa menjadi aset yang menguntungkan dengan cara lelang. Si penjual untung dan masyarakat pun bisa memperoleh rumah dengan harga murah atau kompetitif. 

Untuk menarik lebih banyak minat peserta lelang dan peminat dari rumah bekas, Bank BTN berencana menggandeng para agen properti dan mengedukasi mereka mengenai proses lelang. Selain memberikan peluang bagi masyarakat mendapatkan rumah murah, juga bisa menjadi peluang berinvestasi.

Salah satu investor, Rini Indriyanti, mengatakan selama ini berburu rumah bekas, gampang-gampang susah. Memburu rumah bekas dari balai lelang atau rumah lelang dan data rumah lelang yang didaftarkan bank, termasuk Bank BTN. Setiap kantor cabang Bank BTN biasanya memiliki daftar rumah yang kreditnya macet. Rumah bekas dalam daftar tersebut jumlahnya beragam, kondisinya juga bervariasi, dan lokasinya tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Namun saat ini, jumlah rumah lelang yang terbatas membuat mereka harus memiliki akses informasi yang akurat, cepat, dan bisa diandalkan. Maklum, kalau mereka terlambat mengetahui informasi rumah lelang, maka cuan bisa hilang.

"Keterbaruan informasi dan akses untuk mengikuti lelang sangat kami butuhkan yang kini bisa kami nikmati dengan aplikasi atau portal www.rumahmurahbankbtn.com,“ kata Rini dalam sebuah acara diskusi, di Jakarta, Selasa (17/4).

Para investor kini semakin dipermudah dengan adanya protal tersebut karena berguna untuk melihat foto rumah lelang, menghubungi contact person terkait rumah bekas tersebut dan bisa langsung menuju alamat rumah yang mereka minati dan melihat langsung harga yang ditawarkan.

Sumber informasi dari situs maupun aplikasi ini sangat memudahkan para investor rumah bekas. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan kecenderungan orang untuk membeli barang via online membuat cara konvensional mulai ditinggalkan. Sebelumnya, informasi rumah lelang diperoleh dalam bentuk hardcopy.

 

Reporter : Yayu Agustini Rahayu Achmud

Sumber : Merdeka.com

 

Selanjutnya

Rumah
Rumah

Kini lewat situs dan aplikasi rumah murah Bank BTN, tidak hanya investor, pembeli yang berminat menggunakan rumah tersebut bisa juga mengikuti lelang untuk meraih rumah impian mereka. Untuk pembelian rumah lelang tersebut mekanismenya sama dengan pembelian rumah baru pada umumnya, di mana sertifikat dipegang oleh Bank dan diberikan saat pelunasan. Bedanya, calon pembeli mendaftarkan diri melalui situs Dirjen Kekayaan Negara (DJKN) setelah itu menyetor uang jaminan sebesar kurang lebih 30 persen dari harga limit yang telah ditetapkan.

Setelah dinyatakan menang oleh pihak Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), maka pembeli akan melakukan pelunasan sisa pembayaran kemudian diterbitkan risalah lelang dari KPKNL. Risalah lelang ini nantinya menjadi dasar bagi pemenang lelang untuk pengambilan sertifikat di Bank BTN juga untuk balik nama di BPN (Badan Pertanahan Nasional) setempat.

Investor lainnya, Andreas, mengatakan selain menyediakan dana segar untuk melunasi rumah lelang, peserta lelang juga harus berani menawar dengan harga yang wajar.

"Karena itu tetap harus survei harga pasar dan ke lapangan untuk melihat langsung kondisi rumah untuk memberi gambaran berapa tawaran yang akan kita ajukan saat lelang dan estimasi harga renovasi,” kata Andreas.

Andreas juga mengungkapkan beberapa kelebihan berinvestasi dengan membeli rumah sitaan.

"Membangun rumah dari nol jauh lebih mahal dan berbelit karena proses perizinan yang panjang dan lama, berbeda dengan rumah bekas yang sebagian izin sudah ada. Dengan demikian, Return of Investment (ROI) jauh lebih cepat dibandingkan dia harus membangun dari nol, toh harga rumah bekasnya cukup kompetitif dibandingkan rumah baru dengan DP rendah dan tawaran skema KPR subsidi maupun nonsubsidi cukup diminati pembeli," pungkas Andreas. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya