Harga Emas Melemah Terbatas Usai Sentuh Rekor, Ini Penyebabnya

Aksi ambil untung menekan harga emas di pasar spot. Harga emas turun 0,3 persen. Namun, harga emas berjangka AS menguat.

oleh Agustina Melani Diperbarui 21 Mar 2025, 07:31 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2025, 07:31 WIB
Harga Emas Melemah Terbatas Usai Sentuh Rekor, Ini Penyebabnya
Harga emas turun pada perdagangan Kamis, 20 Maret 2025 setelah mencapai rekor tertinggi pada awal sesi perdagangan. (Foto: DAVID GRAY | AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun pada perdagangan Kamis, 20 Maret 2025 setelah mencapai rekor tertinggi pada awal sesi perdagangan. Namun, harga emas tetap mempertahankan prospek bullish yang didorong potensi penurunan suku bunga yang diisyaratkan oleh the Federal Reserve (the Fed).

Selain itu, ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang berlanjut membayangi harga emas. Mengutip CNBC, Jumat (21/3/2025), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 3.038,78 per ounce pada pukul 15.38 GMT. Koreksi harga emas terjadi didorong aksi ambil untung setelah mencapai rekor tertinggi di posisi USD 3.057,21.

Harga emas di pasar berjangka ditutup naik 0,1 persen ke posisi USD 3.043,80 per ounce.

"Spekulan mencoba mengambil untung dari pasar dan mengambil sebagian keuntungan dari pasar. Saya pikir setiap kali harga emas mencapai titik tertinggi, kita melihat sedikit perlawanan,” ujar Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian.

Ia menuturkan, emas bahkan belum bertindak sebagai aset safe haven bagi investor ritel seiring secara teknikal tidak sedang dalam resesi.

"Kita melihat perlambatan ekonomi dan itu dapat menciptakan ketidakpastian lebih lanjut dan keinginan lebih besar untuk aset safe haven,” kata dia.

Sementara itu, ketua The Federal Reserve Jerome Powell menuturkan, kebijakan awal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump termasuk tarif impor yang luas, mungkin telah memperlambat pertumbuhan ekonomi AS dan meningkatkan inflasi.

Sementara itu, Donald Trump kritik keputusan the Fed untuk menahan suku bunga, meski ada proyeksi untuk dua pemangkasan suku bunga pada akhir 2025. Hal ini karena melemahnya pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang lebih tinggi.

Pelaku pasar prediksi pelonggaran suku bunga the Fed, ada dua pemangkasan suku bunga masing-masing 25 bps dengan pemangkasan suku bunga pada Juli sudah diperhitungkan sepenuhnya, demikian ditunjukkan data LSEG.

“Dalam kasus bull, kami melihat harga emas mencapai USD 3.500 per ounce pada akhir tahun, didukung permintaan lindung nilai/investasi yang jauh lebih tinggi karena kekhawatiran akan stagflasi AS,” ujar Analis Citi.

 

Promosi 1

Harga Perak

(Ilustrasi perak-silver by AI)
(Ilustrasi perak-silver by AI)... Selengkapnya

Di sisi lain, 91 warga Palestina meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Gaza setelah Israel melanjutkan pemboman akhiri gencatan senjata selama dua bulan.

Adapun emas bertindak sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian dan cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Di sisi lain, harga perak di pasar spot turun 1,2 persen menjadi USD 33,41 per ounce, platinum susut 1,1 persen menjadi USD 982. Selain itu, platinum melemah 1,3 persen menjadi USD 946,5.

Harga Emas Tetap Mahal Usai The Fed Tahan Suku Bunga Acuan

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, harga emas menguat tipis dan bertahan di dekat level tertinggi sepanjang masa pada Rabu. Sentimen harga emas ini setelah Federal Reserve AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga sesuai dengan ekspektasi pasar dan mengindikasikan akan memangkas biaya pinjaman sebesar setengah poin persentase sebelum akhir tahun ini.

Dikutip dari CNBC, Kamis (20/3/2025), harga emas spot naik 0,2% menjadi USD 3.039,09 per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di USD 3.045,24 sebelumnya di sesi perdagangan. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup nyaris tidak berubah di level $3.041,20.

"Emas terus merangkak naik di tengah ketidakpastian yang tinggi, karena pernyataan dan proyeksi ekonomi The Fed memberikan sinyal yang beragam," kata Tai Wong, seorang trader logam independen.

"Emas saat ini berada dalam pasar bullish setelah melonjak kuat melewati $3.000 dan kemungkinan akan terus naik didorong ketidakpastian pasar aset dan kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi," tambahnya.

The Fed Tahan Suku Bunga

The Fed mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%-4,50%, sementara para pejabat menaikkan proyeksi inflasi tahun ini dan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi, menyusul kebijakan tarif baru yang diberlakukan pemerintahan Trump.

Presiden AS Donald Trump telah menaikkan tarif impor baja dan aluminium menjadi 25% efektif sejak pekan lalu, dan mengatakan berencana memberlakukan tarif timbal balik baru serta tarif sektoral mulai 2 April mendatang.

Futures dana Fed mengindikasikan para pelaku pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 62,1% The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada pertemuan Juni, naik dari 57% sebelum keputusan diumumkan.

 

Harga Emas Sudah Naik 15%

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Emas secara tradisional dipandang sebagai investasi aman (safe haven) di tengah inflasi atau ketidakstabilan ekonomi. Harga emas telah naik lebih dari 15% sepanjang tahun ini.

Emas menjadi lebih menarik ketika suku bunga rendah, karena emas merupakan aset tanpa imbal hasil.

Di sisi geopolitik, Rusia dan Ukraina saling menuduh melanggar kesepakatan baru untuk tidak menyerang infrastruktur energi hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya