Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini telah mengusulkan beberapa nama Calon Direktur Utama (Dirut) definitif atau tetap PT Pertamina (Persero) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden merupakan Ketua Tim Penilai Akhir (TPA).
"Tungggu Presiden, semua sudah dilaporkan Bu Menteri. Jadi hari ini enggak ada apa-apa," ujar Harry di Kementerian BUMN, Jumat (25/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
Menurut Harry, sosok Dirut Pertamina harus memiliki integritas yang tinggi dan mempunyai banyak pertimbangan dalam setiap pengambilan kebijakan. Pertamina, saat ini memiliki dua regulator yaitu Kementerian BUMN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Jangan sampai buat kebijakan menaikkan harga tapi tidak ada pertimbangan dari Dewan Komisaris, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah mencopot Elia Masa Manik dari jabatan Dirut Pertamina (Persero). Saat ini, kepemimpinan sementara (Plt) di Pertamina dijabat oleh Nicke Widyawati.
Rini mengatakan pergantian Dirut tersebut demi terus meningkatkan peran Pertamina kepada masyarakat, terutama dalam menjaga pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang masih bersubsidi.
"Kalau pemerintah sudah katakan barangnya (Solar, Premium dan LPG) harus tersedia, Pertamina harus melakukan karena Pertamina milik negara, milik bangsa. Maka itu, saya lakukan perubahan. Saya harap Bu Nicke ini bisa lakukan fungsinya dan bagusnya lagi dia perempuan," kata Rini, beberapa waktu lalu.
Rini mengaku, meski Pertamina memiliki produk-produk BBM nonsubsidi seperti Pertalite dan Pertamax, masih banyak masyarakat yang membutuhkan Premium, Solar, dan LPG. Untuk itu, kestabilan pasokan harus benar-benar dijaga.
"Kita ini mengelola BUMN, salah satu fungsinya untuk kepentingan masyarakat Indonesia," pungkas Rini Soemarno.
Elia Massa Manik Dicopot dari Kursi Dirut Pertamina
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pertamina(Persero) memutuskan perombakan direksi pada perusahaan ini. RUPSLB memutuskan pemberhentian dengan hormat Direktur Utama Elia Massa Manik.
Selanjutnya Nicke Widyawati ditunjuk sebagai Plt Direktur Utama, menggantikan Elia Massa Manik.
Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan ini sudah menjadi keputusan Menteri BUMN Rini M Soemarno.
"Ibu menteri telah buat keputusan yaitu pemberhentian Direksi Pertamina dan pengangkatan direksi," kata dia saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Sebanyak 5 direksi diberhentikan dalam hasil RUPS ini. Mereka adalah Direktur Utama, Direktur Pengolahan, Direktur Mega Proyek, Direktur Aset, dan juga Direktur Pemasaran Korporat.
"Dan untuk sementara Plt Dirut sekaligus Direktur SDM adalah ibu Nicke," jelas dia.
Berikut susunan direksi yang dicopot:
1. Direktur Utama: Elia massa manik,
2. Direktur Pemasaran Korporat: Much Iskandar
3. Direktur Pengolahan: Toharso
4. Direktur Manajemen Aset: Dwi W Daryoto
5. Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia: Ardhy N. Mokobombang
Berikut susunan direksi baru Pertamina:
1. Plt Direktur Utama sekaligus Direktur SDM: Nicke Widyawati
2. Direktur Pengolahan: Budi Santoso Syarif
3. Direktur Keuangan: Arief Budiman
4. Direktur Pemasaran Korporasi: Basuki Trikora Putra
5. Direktur Pemasaran Retail: Masud Hamid
6. Direktur Manajemen aset: M Haryo Junianto
7. Direktur MPP: Heru Setiawan
8. Direktur infrastruktur: Gandhi Sriwidjojo
Advertisement