Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Pertamina (Persero) mencopot Elia Massa Manik sebagai Direktur Utama atau Dirut. Salah satu sebab keputusan Dirut Pertamina dicopot adalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan tumpahan minyak mentah di Teluk Balikpapan.
Deputi Bidang Usaha Tambang, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Fajar Harry Sampurno, mengatakan, perombakan direksi untuk menunjang pelaksanaan holding BUMN Minyak dan Gas Bumi (Migas).
Advertisement
Baca Juga
‎"Semua proses dilakukan bersama dan mendapatkan masukan dewan komisaris. Ada beberapa hal. Jadi ini memang rangkaian keseluruhan tahapan setelah holding," kata Fajar di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Namun menurut Fajar, ada sebab lain perombakan direksi termasuk melengserkan Elia Massa Manik dari posisi Dirut Pertamina, yaitu akibat kelangkaan Premium yang terjadi di sejumah wilayah pada belakangan terakhir, serta tumpahan minyak mentah akibat patahnya pipa pemasok minyak mentah ke fasilitas pengolahan minyak Balikpapan.
"Dengan perkembangan kondisi terakhir, baik itu ada kejadian kecelakaan di pipa Balikpapan, kelangkaan BBM," ujar Fajar.
Komisaris Utama Pertamina Tantri Abeng melanjutkan, perombakan direksi dilakukan merupakan rangkaian dari keputusan Menteri BUMN Rini Soemarno terkait perubahan nomenklatur direksi Pertamina, yang sebelumnya ‎Direktur Pemasaran. Namun, ada keputusan tersebut menjadi Direktur Pemasaran Korporat dan Direktur Pemasaran Retail.
"Kunci di situ ada perubahan struktur dan nomenklatur (Pertamina). Tadinya hanya satu marketing menjadi tiga yaitu marketing korporat, marketing ritel, dan infrastruktur supply chain. Jadi ada tiga struktur baru yang tadinya hanya satu," tandasnya.
Elia Massa Manik Dicopot, Nicke Widyawati Jadi Plt Dirut Pertamina
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pertamina (Persero) memutuskan perombakan direksi pada perusahaan ini. RUPSLB memutuskan pemberhentian dengan hormat Direktur Utama Elia Massa Manik. Selanjutnya, Nicke Widyawati ditunjuk sebagai Plt Direktur Utama, menggantikan Elia Massa Manik.
Deputi Bidang Usaha Tambang, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, mengatakan perombakan direksi tersebut‎ merupakan hasil RUPSLB yang digelar pada Jumat (20/4/2018).
"Pertama telah dilakukan RUPS untuk Pertamina, dan ibu menteri (BUMN Rini Soemarno) selaku RUPS telah membuat keputusan, yaitu pemberhentian direksi Pertamina dan pengangkatan direksi Pertamina‎," kata Fajar di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Adapun posisi Dirut Pertamina setelah Elia Massa Manik lengser digantikan oleh Nicke Widyawati. Nicke menjabat sebagai Direktur Utama dan Direktur Sumber Daya Manusia ‎Pertamina.
"Plt (Pelaksana Tugas) Direktur Utama sekaligus Direktur SDM ibu Nicke sampai menunggu jabatan definitif,"‎ tutur Fajar.
Selain Elia Massa Manik, direksi yang diberhentikan adalah direktur megaproyek, pengolahan dan petrokimia, direktur manajemen aset, dan direktur pemasaran korporat.
"Pemberhentian ada lima yg diberhentikan direktur utama direktur megaproyek, direktur pengolahan, direktur aset, dan satu lagi direktur pemasaran korporat," tutur Fajar.
Â
Berikut susunan direksi yang dicopot:
1. Direktur Utama: Elia massa manik,
2. Direktur Pemasaran Korporat:Â Much Iskandar
3. Direktur Pengolahan:Â Toharso
4. Direktur Manajemen Aset:Â Dwi W Daryoto
5. Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia:Â Ardhy N. Mokobombang
Â
Berikut susunan direksi baru Pertamina:
1. Plt Direktur Utama sekaligus Direktur SDM: Nicke Widyawati
2. Direktur Pengolahan: Budi Santoso Syarif
3. Direktur Keuangan: Arief Budiman
4. Direktur Pemasaran Korporasi: Basuki Trikora Putra
5. Direktur Pemasaran Retail: Masud Hamid
6. Direktur Manajemen aset: M Haryo Junianto
7. Direktur MPP: Heru Setiawan
8. Direktur infrastruktur: Gandhi Sriwidjojo
Â
Advertisement