Liputan6.com, Jakarta - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati telah diresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bandara ini digadang-gadang akan akan mengurangi kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta)
Pengamat transportasi Darmaningtyas mengatakan, sebenarnya adanya Bandara Kertajati hanya akan mengurangi jumlah penumpang asal wilayah Jawa Barat yang biasa naik pesawat dari Soetta. Menurut dia, jumlahnya tidak akan signifikan dibandingkan dengan jumlah penumpang yang tinggal di Jabodetabek.
"Harus dilihat data pengguna pesawat di Soetta yang berasal dari Bandung, Purwakarta, Cirebon, Kuningan. Jadi untuk mengurangi kepadatan di Soetta paling sebesar jumlah orang-orang yang berasal dari daerah itu," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (29/5/2018).‎
Advertisement
Baca Juga
Namun demikian, keberadaan Bandara Kertajati akan mampu mengurangi kepadatan di Soetta jika memiliki rute favorit yang biasa diterbangi melalui Soetta. Salah satunya yaitu dengan tujuan Denpasar, Bali.
Darmaningtyas mengungkapkan, selama ini banyak masyarakat Jawa Barat harus melalui Bandara Soetta jika ingin berwisata ke Pulau Dewata. Dengan adanya rute menuju Bali, maka masyarakat bisa mengalihkan keberangkatannya dari Soetta ke Kertajati.
"Kebanyakan perjalanannya keluar Jawa seperti ke Bali. Kalau misalnya ada penerbangan ke Bali mungkin bisa (mengurangi kepadatan di Soetta). Karena mungkin banyak orang-orang dari kawasan itu selama ini kalau ke Bali harus lewat Soetta," tandas dia.
Bandara Terbaik ke-2 di RI
Untuk diketahui, Bandara Kertajati siap melayani penerbangan pesawat dan penumpang. Rencananya pada awal Juni akan ada penerbangan komersial.
Secara ultimate, dengan memiliki total lahan sekitar 3.000 hektare (ha), Bandara Kertajati ini akan menjadi bandara terbaik kedua setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.
"Ini akan menjadi bandara terbaik kedua setelah Cengkareng. Karena di sini akan jadi aerocity dan juga menjadi hub," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada 24 Mei 2018.
Tidak hanya itu, dikatakan Luhut, bandara ini akan terkoneksi dengan berbagai infrastruktur transportasi, seperti Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Cipali, dan jalur kereta api.
Untuk tahap awal, memang bandara ini baru bisa melayani 5-6 juta penumpang per tahun. Namun, potensi pasar yang bisa dilayani Bandara Kertajati ini sangatlah besar. Selain masyarakat Majalengka, bandara ini juga bisa melayani masyarakat Cirebon, Bandung, Karawang, dan Purwakarta.
Tak hanya itu, selama ini masyarakat Jawa Barat harus ke Jakarta jika ingin melakukan penerbangan umrah ataupun haji. Nantinya, semua itu bisa dilayani di Bandara Kertajati.
Saat ini, masyarakat Jawa Barat tercatat menjadi yang paling banyak peserta umrah dan haji.
"Kereta cepat Jakarta-Bandung link ke sini, kemudian diperpanjang ke Yogya, Solo, dan Surabaya. Ini pengembangan lima sampai sepuluh tahun ke depan," dia memaparkan.
Saat ini, Bandara Kertajati masih memiliki panjang runway 2.500 meter. Namun, saat ini tengah dikembangkan hingga ke 3.000 m.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement