Pertamina Pastikan Stok BBM di Jalur Mudik Aman

Pertamina menyiapkan BBM kemasan yang dijual di KiosK Pertamax dan Mobile Dispenser yaitu truk tangki BBM yang dilengkapi dengan dispenser dan nozzle sehingga bisa mengisikan BBM langsung ke kendaraan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 30 Mei 2018, 19:51 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2018, 19:51 WIB
Pertamina menyiapkan BBM kemasan yang dijual di KiosK Pertamax dan Mobile Dispenser yaitu truk tangki BBM yang dilengkapi dengan dispenser dan nozzle sehingga bisa mengisikan BBM langsung ke kendaraan.
Pertamina menyiapkan BBM kemasan yang dijual di KiosK Pertamax dan Mobile Dispenser yaitu truk tangki BBM yang dilengkapi dengan dispenser dan nozzle sehingga bisa mengisikan BBM langsung ke kendaraan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus memantau dan memastikan ketersediaan energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG bagi masyarakat dan pemudik selama Ramadan dan Idul Fitri 1439 Hijriah tahun 2018.

Menteri BUMN, Rini M Soemarno mengungkapkan, berbagai upaya dilakukan pemerintah terutama mendorong peran Pertamina dalam menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi ke seluruh wilayah NKRI serta melayani kebutuhan BBM & LPG bagi masyarakat khususnya bagi pemudik selama Ramadan dan Idul Fitri 2018.

“Untuk Pulau Jawa misalnya, salah satu konsentrasi pelayanan dititikberatkan bagi masyarakat dan pemudik di sepanjang jalur Pantai Utara Jawa (Pantura). Kami terus mendorong agar Pertamina dapat menjalankan perannya secara maksimal dalam menyediakan BBM dan LPG sehingga masyarakat ataupun pemudik dapat terlayani dengan baik,” katanya di Jakarta pada Rabu (30/5/2018).

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) terus berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan memaksimalkan peran Satuan Tugas (Satgas) BBM & LPG Idul Fitri 2018 yang akan mulai aktif bekerja terutama pada H-15 hingga H+15 Idul Fitri.

Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menambahkan, Pertamina telah mengantongi titik rawan peningkatan konsumsi BBM dan LPG terutama di beberapa titik jalur mudik Pantura yang memiliki potensi kenaikannya mencapai 200 persen.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pertamina telah mengambil langkah khusus seperti menambah stok pasokan, mengadakan Kantong BBM di beberapa SPBU Strategis melakukan penambahan armada mobil tangki beserta awaknya yakni truk tangki berisi BBM penuh yang disiagakan di SPBU untuk memudahkan mobiliisasi distribusi.

Pertamina menyiapkan BBM kemasan yang dijual di KiosK Pertamax dan Mobile Dispenser yaitu truk tangki BBM yang dilengkapi dengan dispenser dan nozzle sehingga bisa mengisikan BBM langsung ke kendaraan.

Langkah strategis guna mengantisipasi kelancaran pasokan BBM, juga dilakukan dengan menyiapkan Motor/Mobil Pengantar Kemasan BBM. Layanan khusus ini akan disediakan di sepanjang jalur mudik Pulau Jawa baik jalan tol maupun non tol serta jalur Sumatera.

“Pertamina telah siap melayani masyarakat dan kami pastikan BBM di sepanjang jalur mudik aman. Berkaca pada pengalaman tahun lalu, semua layanan ini sebagai komitmen Pertamina untuk memberikan kemudahan dan menambah kenyamanan bagi masyarakat yang melakukan mudik, sehingga tidak khawatir kehabisan BBM di tengah perjalanan,” kata Nicke.

 

Prediksi Komsumsi BBM

Kiosk Pertamina di Tol Kuala Namu-Tebing Tinggi (Foto: Reza Effendi)
Kiosk Pertamina di Tol Kuala Namu-Tebing Tinggi (Foto: Reza Effendi)

Nicke menambahkan, selama Puasa dan Idul Fitri 2018, Pertamina memprediksi konsumsi BBM harian secara nasional diperkirakan naik rata-rata 15 persen dibandingkan masa Satgas Mudik tahun lalu.

Untuk mengantasipasi hal tersebut, Pertamina akan meningkatkan stok dan penyaluran BBM selama Puasa dan Idul Fitri dimana untuk BBM jenis gasoline disiapkan rata-rata 104 ribu kiloliter per hari dan gasoil rata-rata sebesar 33,9 ribu kiloliter per hari.

“Kenaikan tertinggi diperkirakan terjadi pada puncak arus mudik, 9 dan 13 Juni 2018 dengan kenaikan 35 persen dan 32 persen dari konsumsi normal. Sedangkan arus balik pada 19 Juni 2018 yang diperkirakan meningkat 32 persen,” ujarnya.

Pertamina, telah mengantisipasi jumlah pemudik tahun 2018 yang diperkirakan meningkat 11 – 13 persen dari tahun lalu. Menurutnya jumlah pemudik menggunakan roda dua diperkirakan mencapai 7,67 juta naik dibanding tahun 2017 yang mencapai 6,8 juta. Sementara jumlah pemudik yang menggunakan roda empat diperkirakan mencapai 3,46 juta, naik dari tahun 2017 yang mencapai 3,1 juta.

“Titik krusial adalah di jalur tol dan non tol di wilayan Pantura, sehingga kami menyiagakan beberapa alternative penyaluran pasokan BBM untuk memaksimalkan layanan kepada pemudik,”jelasnya.

Di wilayah Banten, DKI dan Jawa Barat dari Merak hingga perbatasan Brebes, Pertamina menyiagakan 4 Serambi Pertamax, 23 KiosK Pertamax, 30 unit motoris, 50 Kantong BBM dan 3 Mobile Dispenser.

Sementara untuk wilayah Jawa Tengah dari jalur Brebes sampai dengan Sragen, Pertamina akan menyiapkan 6 Serambi Pertamax, 21 KiosK Pertamax, 125 unit motoris, 26 Kantong BBM, serta 11 unit Mobile Dispencer.

Jika dibandingkan tahun lalu, sarana pasokan yang disipakan saat ini meningkat drastis, karena adanya kemungkinan titik padat pemudik di jalur Gandulan – Pemalang, Krapyak – Pemalang dan Ngasem –Kartosuro.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya