Harga Emas Turun Jelang Berakhirnya Pertemuan The Fed

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, karena ini meningkatkan peluang bagi investasi yang memberikan imbal hasil.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Jul 2018, 06:31 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2018, 06:31 WIB
Ilustrasi harga emas.
Ilustrasi harga emas.

Liputan6.com, New York - Harga emas turun di tengah pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS) karena investor khawatir jika Federal Reserve akan menaikkan kembali tingkat suku bunga acuannya.

Harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.254,31 per ounce. Harga logam mulia ini sempat menyentuh posisi tertinggi dalam satu minggu sebesar USD 1,261.10. Harga naik lebih dari USD 20 dari USD 1,237.32, posisi terlemah sejak 12 Desember, pada Selasa.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus naik 0,1 persen menjadi USD 1.255,10 per ounce.

Harga emas turun meski Dolar melemah. Indeks dolar jatuh ke level terendah dalam seminggu, sementara euro naik setengah persen mendekati posisi tertinggi tiga minggu setelah data ekonomi Jerman menunjukkan kuat.    

"Emas tidak membuat kemajuan besar meskipun saat ini dolar sedikit melemah. Pasar masih memantau menjelang risalah Fed, "kata Jonathan Butler, Analis Komoditas Mitsubishi di London.    

Risalah rapat Juni bank sentral AS dijadwalkan akan dipublikasikan pada jam 2 siang di hari jumat ini. The Fed telah memproyeksikan dua kenaikan suku bunga akan kembali terjadi pada tahun ini. Bila ini terjadi maka kenaikan suku bunga menjadi empat kali dalam setahun.    

Butler menilai, risalah dapat menunjukkan kekhawatiran tentang inflasi atau adanya anggota yang menginginkan kebijakan moneter untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi.

"Sentimen seperti itu ketika mereka keluar bisa menimbang emas dan bisa memberi dolar sedikit dorongan," jelas dia.

Memang, harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, karena ini meningkatkan peluang bagi investasi yang memberikan imbal hasil.

 

Harga Logam Lainnya

20161115-Harga-emas-
Ilustrasi harga emas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Investor juga tengah keluarnya data gaji non-pertanian dan pengangguran AS. "Saya tidak ingin membuat taruhan bullish pada emas di tengah tren penguatan pasar tenaga kerja," kata Analis ThinkMarkets chief market Naeem Aslam.    

Di sisi lain, permintaan emas menurun di India. Negara ini merupakan konsumen emas terbesar kedua setelah China, menurut Commerzbank.    

"Pedagang Cina juga hanya membeli emas dalam jumlah kecil saat ini, harga emas tidak menemukan dukungannya," Commerzbank menambahkan dalam catatannya.

Adapun harga logam mulia lainnya, perak turun 0,2 persen menjadi US$ 16,02 per ounce.    

Palladium naik 0,1 persen menjadi USD 947,10 per ounce, sementara Platinum menambahkan 0,5 persen ke posisi USD 844,10 per ounce setelah menyentuh level terendah sejak 2008 sebesar USD 793 pada hari Selasa.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya