Jelang Diresmikan, Jokowi Tinjau LRT Palembang

Pembangunan LRT ini merupakan implementasi dari program pembangunan perkeretaapian yang tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Jul 2018, 10:40 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 10:40 WIB
LRT Palembang (Dok Foto: Kemenhub)
LRT Palembang (Dok Foto: Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), pada Jumat ini. Salah satu rangkaian kegiatan presiden Di Palembang adalah memastikan kesiapan pengoperasian Light Rail Transit (LRT).

"Pembangunan LRT Sumsel dilaksanakan untuk melayani kebutuhan transportasi massal untuk masyarakat di wilayah Sumatera Selatan serta dalam rangka mendukung Asian Games 2018," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dalam keterangan tertulis, Jumat (13/7/2018).

Pembangunan LRT Palembang dimulai sejak 2015. Ini sekaligus merupakan implementasi dari program pembangunan perkeretaapian yang tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) 2030 yang disusun oleh Kementerian Perhubungan.

Yang kemudian semakin dikuatkan dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 yang berubah menjadi Perpres Nomor 55 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan, menjadi dasar kebijakan dimulainya pembangunan LRT Sumsel.

Dengan alokasi pembiayaan yang berasal dari APBN sebesar Rp 10,9 triliun, jalur LRT Sumsel akan menghubungkan Bandara Internasional Mahmud Badaruddin II menuju kawasan Jakabaring Sport City serta stasiun tujuan akhir, Stasiun DJKA sepanjang 22,3 km.

Saat dioperasikan, terdapat 13 stasiun pemberhentian, terdiri atas: Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, Stasiun Asrama Haji, Stasiun Punti Kayu, Stasiun RSUD, Stasiun Garuda Dempo, Stasiun Demang, Stasiun Bumi Sriwijaya, Stasiun Dishub, Stasiun Cinde, Stasiun Ampera, Stasiun Polresta, Stasiun Jakabaring, dan Stasiun DJKA.

Ketika dioperasikan, lama waktu berhenti di setiap stasiun kurang lebih 40 detik. Khusus di Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II yang merupakan stasiun awal serta Stasiun DJKA yang merupakan stasiun tujuan akhir (begitupun sebaliknya) lama waktu berhenti adalah sekitar 5 menit.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Waktu Tempuh

PT INKA (Persero) berencana melakukan pengujian kereta Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan. (Dok Kementerian BUMN)
PT INKA (Persero) berencana melakukan pengujian kereta Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan. (Dok Kementerian BUMN)

Adapun waktu tempuh perjalanan LRT Sumsel dari Stasiun Bandara hingga Stasiun DJKA adalah 49 menit, dengan pengaturan headway antarkereta 17 menit.

"Sehingga dalam satu hari akan ada 108 perjalanan LRT Sumsel dengan menggunakan 6 trainset LRT," ucap Zulfirkri.

Waktu pengoperasian LRT Sumsel ini dimulai pukul 04.00 WIB dan berakhir pukul 22.20 WIB, sehingga lama waktu operasi LRT Sumsel adalah 18 jam 20 menit.

Dibangun dengan konsep konstruksi elevated track (jalur layang), LRT Sumsel menjadi LRT yang pertama kali dibangun serta dioperasikan di Indonesia.

"Hal tersebut di atas menjadi catatan sejarah baru bagi pengembangan perkeretaapian Indonesia. Patut mendapatkan apresiasi, karena LRT Sumsel ini merupakan karya putra-putri Indonesia. Sejak dimulainya tahapan konstruksi, pembangunan fasilitas operasi, pembangunan stasiun, penyediaan sarana train set LRT, tahapan pengujian prasarana dan sarana hingga pengoperasian LRT Sumsel ini, semuanya dilakukan oleh putra-putri terbaik Indonesia," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya