Begini Upaya Pemerintah Kurangi Bau di Kali Item dan Sentiong

Kualitas air pada Kali Sentiong dan Kali Item ini dikhawatirkan mempengaruhi kenyamanan atlet dan ofisial dari berbagai negara yang menghuni Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 27 Jul 2018, 09:46 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2018, 09:46 WIB
Efek Bau Tak Sedap Kali Item Picu Gangguan Pernapasan (Liputan6dotcom)
Efek Bau Tak Sedap Kali Item Picu Gangguan Pernapasan (Liputan6dotcom)
Liputan6.com, Jakarta Pemerintah pusat dan daerah terus bupaya untuk mengurangi bau di Kali Sentiong dan Kali Item yang berloksi di Kemayoran, Jakarta Pusat. Langkah ini bertujuan menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018.
 
Upaya tersebut antara lain dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air bersama Dinas PU Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 
 
 
Sebab kualitas air pada Kali Sentiong dan Kali Item ini dikhawatirkan mempengaruhi kenyamanan atlet dan ofisial dari berbagai negara yang menghuni Wisma Atlet Kemayoran selama penyelenggaraan Asian Games berlangsung. 
 
Dalam keterangan resmi yang diterima dari Kementerian PUPR, Jumat (27/7/2018), dalam upaya untuk mengurangi bau di kedua sungai tersebut, BBWS Ciliwung Cisadane menggelontorkan air ke Kali Sentiong dengan cara membuka pintu air Gang Kelor (PA Sentiong).
 
Air berasal dari Bendung Katulampa di Bogor yang dialirkan hingga ke Kali Sentiong melalui Kali Baru Timur.
 
Selain itu, secara paralel juga dilakukan upaya mengalihkan aliran air Kali Item ke Kali Sunter dengan cara dipompa, sehingga mengurangi debit air kotor yang masuk ke Kali Sentiong. 
 
Uji coba skema ini telah dilakukan selama sepekan, yakni sejak 5-11 April 2018. Berdasarkan observasi, upaya itu telah memberikan hasil yang cukup baik dalam mengurangi bau kali.
 
Upaya rekayasa aliran dengan skema serupa kembali dilakukan pada Rabu dan Kamis, 25-26 Juli 2018 dengan menggunakan lima mobil pompa berkapasitas masing-masing 160 liter per detik dari BBWS Ciliwung-Cisadane dan enam mobil pompa berkapasitas 250 liter per detik dari Dinas PU DKI. 
 
Total debit penggelontoran yang dialirkan menggunakan keseluruhan pompa saat ini adalah 1.540 liter per detik. Diharapkan, upaya ini pun memberikan dampak yang berarti dalam pengurangan bau di Kali Sentiong dan Kali Item.
 
BBWS Ciliwung Cisadane dipastikan terus memberikan dukungan bagi Dinas PU Pemprov DKI dalam upaya mengurangi bau di Kali Sentiong dan Kali Item, termasuk dengan upaya lain yang dinilai potensial dalam mengurangi bau tidak sedap akibat pencemaran domestik yang berat dan kondisi anaerob pada badan kali.
 
Dalam pengelolaan sistem tata air di DKI Jakarta, pemeliharaan dan penanganan Kali Sentiong dan Kali Item berada di bawah kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sesuai Kesepakatan Bersama tahun 1994 antara Ditjen Pengairan Departemen Pekerjaan Umum dengan Pemerintah DKI Jakarta.

Sudah Dipasangi Jaring Hitam, Masih Baukah Kali Item?

Waspada 5 Penyakit yang Bisa Menyerang dari Polusi Kali Item (Arya Manggala/Liputan6.com)
Waspada 5 Penyakit yang Bisa Menyerang dari Polusi Kali Item (Arya Manggala/Liputan6.com)

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memasang jaring hitam di atas Kali Sentiong atau Kali Item. Pemasangan jaring hitam ini tak lain agar bau menyengat dari kali tidak tercium lagi.

Hal ini lantaran Kali Item berada persis di sebelah Wisma Atlet Kemayoran. Demi mencegah bau menyengat tercium oleh para atlet Asian Games, Pemprov DKI Jakarta pun sigap memasang jaring hitam.

Tetapi ternyata, menurut warga sekitar, mereka sejak dulu tidak pernah mencium bau menyengat Kali Item.

"Emang bau yah? Saya sih enggak nyium bau, perasaan sih enggak bau, mungkin udah biasa kali ya," kata seorang ibu bernama Inah, saat berbincang dengan Liputan6.com di rumahnya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Mungkin bagi warga yang tinggal di pinggir Kali Item sudah terbiasa dengan bau tersebut. Karena bagi mereka, sudah risiko bau kalau tinggal di pinggir kali.

"Kalau menurut saya yang memang tinggal di sini sih enggak bau yah, enggak pernah cium bau. Tapi memang kalau pas lagi tempat pembuangannya dibuka, nah itu baru berasa baunya," kata warga lain bernama Hari.

Menurut Hari yang juga petugas UPK Badan Air wilayah Kemayoran, pemasangan jaring hitam ini merupakan instruksi langsung dari Gubernur DKI Jakarta.

"Itu (jaring hitam) yang masangnya bukan kita, warga, tapi memang instruksi langsung dari atas (Gubernur DKI Jakarta). Jadi ya kita enggak tahu juga," jelas Hari.

Pantauan Liputan6.com, warga yang melintasi Kali Item tidak terlihat menutup hidung. Bau kali memang tidak tercium. Tetapi kalau terlalu dekat dengan kali, baunya baru tercium.

Tonton Video Menarik Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya