Kementerian ESDM Lelang Ulang 3 Blok Migas

Tiga blok terminasi yang akan dilelang ulang tersebut tidak diminati operator setelah kontraknya habis.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 31 Jul 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 10:30 WIB
lustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melelang ulang tiga blok minyak dan gas (migas) yang masa kontraknya habis pada 2020 dan 2021.‎ Lelang ulang tersebut dilakukan dalam waktu secepatnya.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, tiga blok terminasi tersebut tidak diminati operator setelah kontraknya habis. ‎Tiga blok migas adalah Blok South Jambi Blok B, Blok Selat Panjang dan Makassar Strait.

"Jadi ada Makassar Strait. Selain itu ada juga Selat Panjang dan South Jambi,"‎ kata Arcandra, di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

South Jambi Blok B dan Makassar Strait merupakan blok migas yang habis kontraknya pada 2020. Sementara Selat Panjang kontraknya habis pada tahun 2021. Ketiga blok migas tersebut akan dilelang dalam waktu cepat.

"Secepatnya (lelang Makassar Strait), kami akan siapkan term and conditions, cepat kok itu awal pertama Agustus," tutur Arcandra.

South Jambi Blok B dikelola Conoco Philip, dengan porsi kelola sebesar 45 persen. Selain itu dikelola Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) 25 persen dan Petrochina Int Jambi 30 persen.

Ketiga perusahaan tersebut tidak berminat mengelola kembali, setelah masa waktunya habis.

"Enggak jadi, kayaknya itu keputusan mereka kita lelang jadinya," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Nasib Blok Rokan akan Diumumkan Selasa Besok

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

PT Pertamina menyatakan kesiapan untuk mengelola Blok Rokan di Riau atau blok migas yang menjadi tulang punggung produksi minyak nasional. Rencananya, nasib kepastian pengelola Blok Rokan akan diumumkan perseroan pada Selasa (31/7/2018).

"Blok Rokan kita siap. Kalau tidak salah besok akan diumumkan doain ya," kata Plt Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (30/7/2018).

Namun, Nicke tidak menjelaskan detail mengenai penawaran yang diberika Pertamina untuk mengambil alih Blok Rokan dari Chevron. "Masih di-bidding masa nanya bocoran. No comment, tunggu besok aja ya," imbuh dia.

Sebelumnya, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menerima proposal dari dua peminat Blok Rokan, setelah masa kontraknya habis pada 2021.

Saat ini, sedang dilakukan evaluasi terhadap proposal, untuk menentukan pengelola Blok migas yang menjadi tulang punggung produksi minyak nasional tersebut.

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan, Chevron dan Pertamina telah mengajukan proposal ke instansinya untuk menjadi pengelola Blok Rokan. Setelah proposal diterima, pada Rabu malam (25/7/2018) tim penilai melakukan evaluasi terhadap proposal tersebut.

"Sedang dievaluasi, kita ini tim penilai," kata Arcandra, Kamis (26/7/2018).

Menurut Arcandra, proposal yang diajukan kedua perusahaan baik. Pertamina pun sudah melengkapi proposal terkait permasalahan komersial, yang sebelumnya dikembalikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya