Jasa Marga Jaring 186 Kendaraan Lebih Muatan di Tol Jakarta-Tangerang

PT Jasa Marga Tbk menertibkan kendaraan berat yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Tangerang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Agu 2018, 14:40 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2018, 14:40 WIB
20151224-Tol-Bandara-Tangerang-FRS
Suasana arus lalu lintas di sepanjang ruas jalan tol Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu (24/12). Meningkatnya penumpang pada Natal dan Tahun Baru tahun ini membuat kemacetan di Terminal 1 dan 2. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk cabang Jakarta-Tangerang-Cengkareng (JTC) menggelar operasi Over Dimension dan Over Load (ODOL) di Km 9+600 eks Gerbang Tol Karang Tengah arah Jakarta, Senin 30 Juli 2018 hingga Jumat 3 Agustus 2018.

Operasi yang berlangsung antara pukul 09.00-14.00 WIB ini bertujuan untuk menertibkan kendaraan berat yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Tangerang

Dalam operasi ini, Jasa Marga turut menggandeng tim dari Kepolisian dan Dinas Perhubungan setempat. Selain kendaraan melebihi berat muatan (over load), penertiban juga dilakukan terhadap kendaraan berat yang melebihi dimensi kendaraan maupun muatan (over dimension) serta melewati masa berlaku KIR.

Traffic Control Service Manager ruas Jakarta-Tangerang Jasa Marga Cabang JTC, Bing Purwatadi mengatakan, rata-rata kendaraan yang melintas di ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang berjumlah lebih dari 100 ribu kendaraan per hari.

Dari jumlah itu, sebanyak 17 persen di antaranya adalah kendaraan golongan 2 hingga golongan 5 yang secara muatan berlebih.

"Over load ini tentunya sangat berpengaruh pada faktor penunjang kelancaran, di mana kendaraan yang over load itu tentunya sering mengalami gangguan, seperti pecah ban, patah baut roda, bahkan patah as roda sehingga menjadi hambatan-hambatan di jalan," ujar dia dalam sebuah keterangan tertulis, Kamis (2/8/2018).

Selain itu, ia menambahkan, kendaraan over load itu tidak mempunyai akselerasi dan daya pengereman yang baik. Dampaknya adalah meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan di jalan, tabrak depan, maupun tabrak belakang. 

"Kendaraan over load dapat menyebabkan kerusakan konstruksi jalan sehingga jalan menjadi bergelombang, berlubang dan tidak rata," ungkap Bing. 

Bing meneruskan, akibat kendaraan berlebihan muatan tersebut, kepadatan bisa terjadi dua kali, yakni saat kendaraan over load melintas dan saat perbaikan jalan yang menjadi cepat rusak akibat keberadaan kendaraan over load

"Tentunya ini akan mengurangi kenyamanan pengguna jalan lain. Imbauan kami untuk para pengusaha dan para pemilik kendaraan angkutan pribadi untuk lebih memperhatikan muatan kendaraannya supaya tidak over load demi kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pengguna jalan," ucapnya. 

 

Data Operasi Over Dimension dan Over Load

20151224-Tol-Bandara-Tangerang-FRS
Kondisi arus lalu lintas di sepanjang ruas jalan tol Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Rabu (24/12). Meningkatnya penumpang pada Natal dan Tahun Baru tahun ini membuat kemacetan di Terminal 1 dan 2. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Berdasarkan data sementara operasi ODOL di Jalan Tol Jakarta-Tangerang Km 9+600 yang telah masuk sejak 30 Juli-1 Agustus 2018, diketahui adanya kecenderungan peningkatan jumlah kendaraan over load atau over dimensi yang terjaring tiap harinya. 

Pada hari pertama, 30 Juli 2018, jumlah kendaraan berat yang diperiksa dalam operasi ini adalah sebanyak 64 unit. Dari jumlah itu, kendaraan yang terbukti over load sebanyak 41 unit (64,06 persen), over dimensi 12 unit (18,75 persen), dan normal 11 unit (17,19 persen). 

Kemudian pada hari kedua, 31 Juli 2018, jumlah kendaraan yang diperiksa berjumlah 86 unit dengan rincian kendaraan yang terbukti over load 47 unit (54,65 persen), over dimensi 6 unit (6,98 persen), dan normal 33 unit (38,37 persen). 

Sementara pada hari ketiga operasi, 1 Agustus 2018, dari 109 unit kendaraan yang diperiksa, sebanyak 65 unit (59,63 persen) di antaranya terbukti over load, over dimensi 15 unit (13,76 persen), dan normal 29 unit (26,61 persen). 

Secara keseluruhan, dalam tiga hari operasi, jumlah kendaraan yang diperiksa adalah 259 unit. Dari jumlah itu, kendaraan yang terbukti over load 153 unit (59,07 persen), over dimensi 33 unit (12,74 persen), dan normal 73 unit (28,19 persen). 

"Kita rencananya akan tetap menggelar operasi serupa setiap bulan sampai dengan akhir Desember 2018," kata dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya