Sri Mulyani Buka Suara soal Batal Masuk Tim Kampanye Jokowi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati batal masuk dalam tim kampanye nasional capres Jokowi dan cawapres Ma'ruf Amin.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Agu 2018, 12:16 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2018, 12:16 WIB
Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati batal masuk dalam tim kampanye nasional calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin. Padahal nama Sri Mulyani telah masuk dalam struktur tim kampanye sebagai anggota dewan pengarah.

Sri Mulyani menyatakan, batalnya dia sebagai tim kampanye karena Presiden Jokowi ingin dirinya fokus untuk mengelola keuangan negara hingga akhir periode Kabinet Kerja. Terlebih di tengah kondisi perekonomian seperti saat ini.‎

"Ya Presiden melihat kepentingan lebih besar dari sisi perekonomian. Saya selama ini kan sudah menyampaikan saya fokus untuk mengelola keuangan negara. Dan situasi membutuhkan perhatian," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Sri Mulyani juga enggan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait keterlibatannya di tim tersebut nantinya. Menurutnya, dia hanya diminta fokus untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pokoknya saya mengatakan saya fokus di APBN dan itu sesuai dengan Presiden," tandas dia.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi Minta Fokus Urus APBN

Pemerintah rapat bersama Banggar
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi paparan dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Gedung Nusantara II DPR, Kamis (31/5). Rapat terkait penyampaian kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan dalam RAPBN 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti  menuturkan, dengan kondisi ekonomi global yang sangat dinamis, pengelolaan APBN dan keuangan negara tentu membutuhkan perhatian penuh dari Menteri Keuangan.

"Presiden telah meminta agar Menkeu fokus pada tugas negara saat ini” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Nufransa Wira Sakti saat dihubungi, Selasa (21/8/2018). 

Sehubungan dengan beredarnya daftar tim kampanye nasional Capres Joko Widodo dan cawapres KH Ma’ruf Amin, Frans menyatakan daftar terseut masih bersifat sementara. "Kami memahami bahwa daftar tersebut masih belum ditetapkan dan masih bersifat sementara," tegasnya.

Untuk diketahui, Koalisi Indonesia Kerja menunjuk Sri Mulyani sebagai dewan pengarah tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin hal ini tertuang dalam surat keputusan Tim Kampanye Nasional No 001/KPTS/JKW-MA/VIII/2018. Sekjen PKB Abdul Kadir Karding menjamin pelibatan Sri Mulyani tak akan mengganggu tugasnya sebagai menteri.

Karding menyebut Sri Mulyani juga telah bersedia menjadi dewan pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf. "Enggak. Enggak akan terganggu karena memang pekerjaannya cuma kumpul sebentar sehari sejam sudah laksanakan," kata Karding di Media Center TKN Jokowi-Ma'ruf di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Tugas Sri Mulyani sebagai dewan pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf, kata Karding, terbilang ringan dan tidak menyita banyak waktu. Sri Mulyani hanya memberikan pertimbangan dan masukan terhadap pelaksanaan tim kampanye Jokowi-Ma'ruf.

"Dalam praktik kerjanya nanti hanya berikan rekomendasi kebijakan-kebijakan. Jadi tidak akan sampai menguras energi pada fokus pemenangan," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya