Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini.
Mengutip Bloomberg, Jumat (24/8/2018), rupiah dibuka di angka 14.653 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.637 per dolar AS. Pada siang ini, rupiah terus melemah hingga menyentuh 14.662 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.652 per dolar AS hingga 15.662 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 8,15 persen.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatokn di angka 14.655 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.620 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail, mengatakan bahwa dolar AS menguat terhadap hampir semua mata uang dunia, termasuk rupiah didorong oleh ketidakpastian terhadap isu perang dagang Amerika Serikat dan China.
"Pertemuan kedua belah pihak yang terjadi belum menghasilkan sesuatu yang berarti untuk menyelesaikan permasalahan perang dagang," katanya dikutip dari Antara.
Pasca pertemuan itu, lanjut dia, mata uang yuan China terdepresiasi terhadap dolar AS. Pelemahan itu berdampak negatif terhadap pergerakan mata uang rupiah.
"Rupiah kemungkinan bergerak di kisaran level 14.600 per dolar AS hingga 14.690 per dolar AS," katanya.
Â
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Fokus Pidato The Fed
Analis Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sebagai mata uang safe haven, dolar AS mendapatkan keuntungan dari ketakutan dari gejolak dagang internasional.
Ia menambahkan investor saat ini juga sedang fokus pada pidato ketua the Fed Jerome Powell pada pekan ini. The Fed dapat terus menaikan suku bunga selama ekonomi AS terus tumbuh.
"Jika pasar mengkonfirmasi kenaikan itu, maka dolar AS dapat terus menguat," katanya.
Advertisement