Atur Pola Tanam, Harga Cabai Petani Diprediksi Segera Kembali Normal

Pemerintah telah mengatur pola tanam sehingga panen di tiap wilayah tidak berbarengan.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Agu 2018, 09:33 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2018, 09:33 WIB
Harga Cabai.
Pedagang tengah menata cabai di pasar di Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan anjloknya harga cabai di tingkat petani tidak akan berlangsung lama. Hal ini karena Kementan telah mengatur pola tanam sehingga panen raya tidak berlangsung di semua wilayah.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi mengatakan, harga cabai yang rendah di tingkat petani memang bisa saja terjadi. Sebab, harga komoditas tersebut memang turun naik per harinya.

"Bila ada harga lebih rendah bisa saja terjadi. Bisa karena dinamika harga harian pada lokasi tertentu‎ atau terkait kualitas maupun jenis cabainya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Namun demikian, rendahnya harga ini dinilai akan segera terkoreksi. Sebab, pemerintah telah mengatur pola tanam sehingga panen di tiap wilayah tidak berbarengan.

"Dalam waktu segera akan normal lagi. Karena pola tanam sudah diatur antar waktu dan antar lokasi," jelas dia.

Selain itu, lanjut Suwandi, di tingkat petani juga telah diterapkan sistem pasar lelang. Sehingga harga di masing-masing wilayah berbeda.

"Tata niaga di farm gate sudah dikenalkan dengan pola pasar lelang. Sehingga diperoleh one region one price dan dibayarkan cash and carry," tandas dia.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Masuk Panen Raya, Harga Cabai di Tingkat Petani Anjlok

Pasokan berkurang, harga berbagai jenis cabai di Banyumas melambung tinggi. (Foto: Liputan6.com/ Muhamad Ridlo)
Pasokan berkurang, harga berbagai jenis cabai di Banyumas melambung tinggi. (Foto: Liputan6.com/ Muhamad Ridlo)

Harga cabai di ting‎kat petani anjlok. Hal ini menyusul panen raya yang terjadi di sejumlah sentra produksi cabai di Pulau Jawa.

Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia, M Nuruddin mengatakan, wilayah yang tengah memasuki panen raya cabai antara lain Malang, Kediri, Gresik, Tuban, Banyuwangi, Brebes, Cianjur, Sukabumi, Subang, Pemalang, Madura dan Lamongan.

"Harga anjlok karena ini panen raya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Dia mengungkapkan, saat ini harga cabai rawit merah di tingkat petani anjlok hingga Rp 10 ribu per kg. Padahal harga yang ideal bagi petani sekitar Rp 35 ribu per kg.

"(Harga ideal) Rp 35 ribu untuk menutupi biaya produksi. Sekarang harga cabai rawit Rp 10 ribu, cabai besar Rp 16 ribu. Ini masih bisa turun lagi," kata dia.

Menurut Nuruddin, anjloknya harga ini masih bisa terjadi hingga September. Sebab, panen raya ini diperkirakan masih akan berlangsung sampai bulan depan.

"Ini Anjloknya sejak awal Agustus, mungkin bisa sampai September. Karena panen raya di wilayah Jawa. Ini sentra cabe di Jawa akan buang (menjual cabai) ke Kalimantan yang harganya lebih baik," tandas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya