BPS: Agustus 2018 Deflasi di Angka 0,05 Persen

Deflasi Agustus 2018 tersebut lebih rendah dibandingkan Agustus 2017 yang mengalami deflasi sebesar 0,22 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Sep 2018, 11:18 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2018, 11:18 WIB
20160308-Bawang-Merah-Jakarta-AY
Harga bawang merah mengalami kenaikan hingga 40 persen. kenaikan harga hingga Rp 45 ribu per kg yang sebelumnya seharga Rp30 ribu per kg di Pasar Kramatjati, Jakarta, Selasa (8/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Agustus 2018 mengalami deflasi sebesar 0,05 persen. Angka ini berbanding terbalik dibandingkan Juli 2018 yang mengalami inflasi sebesar 0,28 persen.

Deflasi Agustus 2018 tersebut lebih rendah dibandingkan Agustus 2017 yang mengalami deflasi sebesar 0,22 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan,‎ dengan deflasi ini berarti tingkat inflasi tahun kalender Januari-Agustus sebesar 2,13 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun Agustus 2018 ke Agustus 2018 3,20 persen.

‎"Inflasi pada Agustus 2018, berdasarkan perkembangan harga berbagai komoditas pada Agustus secara umum mengalami penurunan. Ini menggembirakan karena di bawah target, diharapkan inflasi tetap terkendali," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Dia menjelaskan, dari 82 kota IHK, 52 kota mengalami deflasi. Sedangkan 30 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi dialami Kota Baubau sebesar 2,49 persen dan deflasi terendah yaitu Jember sebesar 0,01 persen.

"Deflasi tertinggi di Baubau‎. Karena penurunan harga ikan segar dan transportasi udara," kata dia.

Sedangkan kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Tarakan 0,62 persen dan inflasi terendah yaitu Padangsidempuan dan Medas sebesar 0,01 persen.

Bank Indonesia Prediksi Agustus Bakal Deflasi

20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang menunggu dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Badan Pusat Statistik merilis dari kelompok pengeluaran, bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,07% (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa inflasi pada Agustus sangat terkendali. Bahkan kemungkinan besar di bulan ke delapan ini akan deflasi.

"Data BI menunjukan inflasi Agustus cukup baik malah mungkin saja bisa deflasi. So far angka volatile food cukup terkendali," jelas Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara pada Jumat 31 Agustus 2018.

Ia melanjutkan, memang ada beberapa gejala volatile food mulai naik tapi pemerintah sudah mengantisipasinya dengan membuka keran impor jika memang dibutuhkan. Salah satunya adalah beras.

BI sangat mengapresiasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang mampu bergerak cepat mengendalikan harga pangan dalam beberapa tahun terakhir.

"TPID mendapat apresiasi dari Presiden Jokowi bahkan ada award untuk daerah yang mampu mengendalikan inflasi dengan baik," tutur Mirza.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya