Liputan6.com, Jakarta - Harga emas mampu menguat tipis pada perdagangan Kamis. Pendorong kenaikan harga emas tersebut adalah pelemahan nilai tukar dolar AS. Selain itu, pembelian fisik emas di Asia juga menjadi pendorong kenaikan harga emas.
Mengutip Reuters, Jumat (7/9/2018), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen ke level USD 1.199,68 per ons pada pukul 1.54 siang waktu New York.
Sedangkan harga emas berjangka AS berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik USD 3 atau 0,3 persen menjadi USD 1.204,30 per ounce.
Advertisement
Baca Juga
Dolar AS sedikit mengalami tekanan pada perdagangan kamis setelah terus perkasa terhadap seluruh mata uang di dunia. Penurunan nilai tukar dolar AS memberikan sedikit tenaga kepada harga emas.
Namun, kenaikan harga emas ini masih dibayang-bayangi akan rencana AS yang akan kembali menarik tarif kepada barang impor dari China.
"Aksi jual yang cukup tinggi pada perdagangan di sesi-sesi sebelumnya membuat pelaku pasar mencoba melakukan pembelian kembali saat inim" jelas analis T-Commodity, Milan, Gianclaudio Torlizzi.
Harga emas telah jatuh lebih dari 12 persen dari puncak USD 1.365,23 per ounce yang dicetak pada bulan April.
Tingkat harga baru-baru ini memicu banyak pembelian fisik, tidak hanya di negara-negara pembeli emas aktif seperti India dan China tetapi juga di Asia Tenggara. Langkah pembelian ini untuk tujuan investasi.