Kebutuhan Besar, Pertamina Diminta Perbanyak Pasok BBM dan LPG ke Sulteng

Pertamina berupaya memenuhi pasokan BBM dan LPG, antara lain dengan kembali mengoperasikan 15 dari 17 SPBU di Palu. Bahkan, lima di antaranya buka selama 24 jam.

oleh Nurmayanti diperbarui 09 Okt 2018, 14:44 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2018, 14:44 WIB
Pertamina menerbangkan 2 mobil tangki untuk membantu operasional distribusi BBM di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Humas Pertamina)
Pertamina menerbangkan 2 mobil tangki untuk membantu operasional distribusi BBM di Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Humas Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta Langkah Pertamina memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan LPG di daerah terkena bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dinilai cepat. Pemenuhan kebutuhan cepat dilakukan meski di tengah berbagai kondisi kerusakan infrastruktur, salah satunya Terminal BBM (TBBM) Donggala.

“Pertamina melakukan langkah paling maju. Artinya, untuk pemenuhan kebutuhan dasar di transportasi sudah oke, dan setelah itu untuk kebutuhan dasar lain. Kita memang belum bisa mengevaluasi. Tetapi usaha untuk me-recovery harus kita berikan apresiasi,” jelas Pengamat Ekonomi Universitas Cendrawasih Ferdinand Risamasu dalam keterangannya, Selasa (9/10/2018).

Pertamina berupaya memenuhi pasokan BBM dan LPG, antara lain dengan kembali mengoperasikan 15 dari 17 SPBU di Palu. Bahkan, 10 di antaranya buka selama 24 jam.

Upaya lain dengan menyiapkan SPBU portable, penjualan BBM dalam kemasan, termasuk bantuan operator SPBU ke Palu dan Donggala.

Sedangkan untuk LPG, Pertamina menggelar operasi pasar berkesinambungan yang, termasuk memperluas titik operasi pasar dari 16 titik menjadi 27 titik.

Ferdinand menilai, upaya tersebut harus dilakukan berkelanjutan dan secara komprehensif. Sebab, pemulihan memang tidak bisa dilakukan sekaligus dan harus dibarengi dengan pemulihan di seluruh sektor.

“Suplai harus tetap harus besar karena demand berada pada titik yang sangat tinggi,” lanjut Ferdinand.

Pemulihan secara komprehensif, memang sangat penting. Sebab, meski aktivitas warga mulai pulih, namun belum bisa berlangsung normal sepenuhnya.

Diakui jika saat ini sudah tidak ditemui lagi antrean panjang di SPBU dan kebutuhan LPG dipenuhi melalui operasi pasar.

Dan kondisi tersebut, adalah indikator positif yang menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat sudah membaik. Hanya saja, kondisi normal sesungguhnya adalah ketika warga sudah berada di rumah, tidak lagi di tenda darurat.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Pemulihan Energi dan Telekomunikasi Terus Meningkat di Sulawesi Tengah

Operasi Pasar Elpiji Pasca Gempa dan Tsunami Palu
Warga membawa tabung gas elpiji 3 kg saat operasi pasar elpiji di SPBU Ki Hajar Dewantara di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10). Pertamina melakukan operasi pasar elpiji 3 kg dan 12 kg yang dijaga aparat polisi dan TNI. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah meningkatkan pemulihan kelistrikan di Palu dan sekitarnya, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Hingga 6 Oktober 2018, PLN telah mengoperasikan kembali seluruh gardu induk (7 Unit) yang ada di Palu. Adapun sebanyak 37 dari 45 unit penyulang telah berhasil dioperasikan. PLN juga telah mengoperasikan sebanyak 360 gardu distribusi, PLTD Silae, PLTD Sabang, serta 58 unit mobile genset.

Tercatat, beban listrik yang telah kembali menyala saat ini telah mencapai 82 persen. Posisi tersebut telah meningkat dari kondisi pada 4 Oktober 2018 sebesar 70 persen.Secara bertahap PLN telah meningkatkan pasokan listrik bagi para pelanggan prioritas.

Pelanggan dimaksud di antaranya 9 perkantoran Pemerintah, TNI dan Polri; 6 rumah sakit; 10 kantor perbankan ATM; 9 lokasi SPBU; 5 Kantor Telkom dan perangkat telekomunikasi; 1 PDAM, 9 Masjid, 7 Gereja serta 12 titik ekonomi Palu.

"Pemulihan kelistrikan ini bisa berjalan cepat berkat sinergi antara PLN, Pertamina, TNI, Polri dan Telkom. Sinergi ini efektif dalam percepatan kelistrikan di Palu," kata Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Hambra Samal, dalam keterangan tertulis Senin (8/10/2018).

"Namun PLN masih belum bisa mengalirkan listrik secara keseluruhan ke setiap rumah pelanggan sehubungan dengan parahnya beberapa kerusakan jaringan listrik yang terhubung langsung ke rumah pelanggan. Perlu perbaikan secara teliti dan bertahap agar tidak berisiko korsleting," imbuh Hambra.

Hambra menambahkan, 12 titik ekonomi yang telah dipulihkan kelistrikannya yakni, Pasar Manonda, Pasar Masomba, Jl Gajahmada, Jl Hasanuddin, Jl Woltermongonsidi, Jl Basuki Rahmat, Jl Dewi sartika, Jl I Gusti Ngurah Rai, Jl Samratulangi, Jl Emy Saelan, Jl Imam Bonjol, dan Jl Setia Budi. Dengan begitu, diharapkan perekonomian di Palu dan sekitarnya bisa kembali pulih.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya