Stasiun Pengisian Elpiji Kembali Beroperasi Usai Gempa-Tsunami di Sulteng

Empat stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji di Sulawesi Tengah (Sulteng) telah salurkan lebih dari 100 ribu tabung elpiji.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Okt 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2018, 09:30 WIB
Operasi Pasar Elpiji Pasca Gempa dan Tsunami Palu
Suasana penjualan tabung gas elpiji 3 subsidi saat operasi pasar elpiji di SPBU Ki Hajar Dewantara di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10). Pertamina melakukan operasi pasar yang dijaga aparat polisi dan TNI. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berhasil pulihkan operasional seluruh Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Sulawesi Tengah (Sulteng), setelah memasuki minggu kedua pasca bencana gempa dan tsunami.

Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VII, Roby Hervindo, mengatakan keempat SPPBE ini telah menyalurkan lebih dari 100 ribu tabung Elpiji sejak 3 Oktober 2018 hingga Rabu 10 Oktober 2018, ke wilayah Palu, Donggala, dan Sigi serta wilayah sekitarnya seperti Parigi Moutong dan Poso.

Empat SPPBE tersebut yakni, SPPBE Muhsans Putra Arba Mandiri, SPPBE Prima Sentosa Alam Lestari, SPPBE Gema Palu dan SPPEK Putra Argam Mandiri.

"Sampai hari ini, (10/10/2018), sebanyak 106.766 tabung Elpiji disalurkan dari empat SPPBE ini, yakni terdiri dari 101.360 tabung elpiji subsidi (3 Kg) dan 5.406 tabung non subsidi (Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg),"kata ‎Roby, di Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Dari 101.360 tabung elpiji subsidi tersebut, sebanyak 80 ribu tabung disalurkan untuk operasi pasar di Palu, Donggala dan Sigi. Sedangkan sisanya disalurkan ke pangkalan-pangkalan wilayah lain seperti Parigi Moutong dan Poso.

 

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Pemulihan Sejak 3 Oktober

Operasi Pasar Elpiji Pasca Gempa dan Tsunami Palu
Petugas menurunkan tabung gas elpiji 3 kg saat operasi pasar elpiji di SPBU Ki Hajar Dewantara di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10). Pertamina melakukan operasi pasar elpiji 3 kg dan 12 kg. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Roby menjelaskan, pemulihan SPPBE dilakukan secara bertahap dimulai dari 3 Oktober 2018. Keempat SPPBE tersebut juga terdampak bencana yang terjadi, mulai dari kerusakan sedang hingga berat. Pada Senin 8 Oktober 2018, seluruh SPPBE sudah bisa beroperasi normal.

"Untuk mempercepat proses pemulihan, sebanyak 39 orang operator bantuan turut didatangkan dari wilayah Sulawesi untuk membantu pengoperasian SPPBE, termasuk untuk kegiatan penanganan dan pengisian Elpij serta membantu tim Satgas Elpiji," imbuh Roby.

Selain disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana melalui 14 agen, operasi pasar dan penjualan di SPBU, Elpiji juga disalurkan untuk bantuan dapur umum di beberapa posko yang tersebar di Palu, Donggala dan Sigi.

“Hingga Selasa, 9 Oktober 2018 sebanyak lebih dari 200 tabung Elpiji Bright Gas 12 Kg telah disalurkan ke posko-posko untuk keperluan memasak dapur umum bagi masyarakat,” ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya