Liputan6.com, Jakarta Penyelenggaraan Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali memasuki hari terakhir. Sepanjang acara, Bank BRI mensponsori pengumpulan donasi bagi para korban bencana di Lombok Nusa Tenggara Barat serta Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Donasi ini diselenggarakan dengan menjadikan kopi sebagai medianya. Setiap kopi yang bernilai Rp 100 ribu disajikan gratis kepada seluruh peserta pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia.
"Iya, betul, dari penyelenggaraan selama satu minggu hasilnya segitu (Rp 1.092.700.000)," kata Kepala Task Force IMF-WB Annual Meeting 2018 Peter Jacobs kepada Liputan6.com, Minggu (14/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Perolehan total dana yang sudah terkumpul, berasal dari 10.927Â gelas kopi yang dikonsumsi para peserta Pertemuan IMF-Bank Dunia.
Rangkaian Pertemuan IMF-Bank Dunia telah berlangsung selama seminggu ini. Selain membahas berbagai isu, pertemuan tahunan juga menyisipkan agenda donasi untuk korban bencana gempa bumi di Lombok, Palu dan Donggala.
Peter Jacobs mengatakan donasi ini bukan inisiatif dari Indonesia, melainkan dari para peserta itu sendiri.
"Soal Palu negara-negara ini punya concern besar. Jadi mereka juga lihat Indonesia ini negara besar, negara yang mampu meng-handle acara sebesar ini di tengah situasi yang memang sedang banyak masalah. Gempa di Lombok dan juga gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Jadi para peserta sendiri merasa juga ada keterpanggilan untuk memberikan," kata Peter.
Donasi ini disponsori salah satu bank. Adapun bentuk donasi dengan penjualan secangkir kopi. Pada setiap acara pertemuan dilakukan penjualan kopi, seharga Rp 100 ribu hingga 150 ribu per cup. Hasil penjualan ini yang kemudian didonasikan bagi korban bencana di Lombok, Palu dan Donggala.
"Namun kita juga push supaya ada orang yang memberikan ini bukan disponsori saja kita memberikan kesempatan siapa yang mau berbuat sesuatu, silahkan," pungkas Peter.
Diplomasi Kopi, Strategi RI Capai Kesepakatan di Pertemuan IMF
Indonesia tengah menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali. Tercatat per hari ini, sebanyak 38 ribu lebih peserta yang terdaftar.
Banyak misi yang digaungkan RI sebagai tuan rumah dalam acara ini. Mulai dari penguatan koordinasi internasional dalam menangani gejolak ekonomi dunia, hingga upaya Indonesia dalam meningkatkan ekonomi yang berbasis syariah.
Untuk mencapai tujuan itu, diadakan sejumlah pertemuan bilateral dan forum grup diskusi membahas mengenai berbagai topik utama tersebut.
Baca Juga
Namun, di sisi lain, ada strategi unik yang dijadikan para delegasi Indonesia untuk mencapai beberapa kesepakatan dengan beberapa negara. Diplomasi Kopi, itulah nama strategi yang diangkat para delegasi RI.
"Kita selalu kalau hadir di luar negeri selalu ada pojok kopi Indonesia. Karena kopi Indonesia itu sangat terkenal di dunia. Dan sekarang kita pakai model Diplomasi Kopi di sini," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018).
Memang, di main campus pertemuan IMF-Bank Dunia, tak sulit menemukan kopi ini. Mulai dari kopi yang disediakan pihak hotel hingga UMKM binaan beberapa perusahaan yang menjadi sponsor pertemuan ini. Mereka menyajikan berbagai macam kopi, mulai dari kopi Flores hingga Kopi Bali yang terkenal dengan heavy-nya.
Â
Advertisement