Atlet Para Games yang Tak Dapat Medali Kantongi Rp 20 Juta

Menpora Imam Nahrawi memastikan, bonus bagi atlet dan pelatih Indonesia peraih medali pada Asian Para Games 2018 langsung ditransfer ke rekening masing-masing, dan tidak ada pemotongan pajak.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 15 Okt 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2018, 13:30 WIB
Atletik Para Games
Atlet lompat jauh Indonesia, Rica Oktavia, foto bersama Menpora, Imam Nahrawi, usai meraih medali emas Asian Para Games 2018 di SUGBK, Jakarta, Senin (8/10/2018). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memastikan, bonus bagi atlet dan pelatih Indonesia peraih medali pada Asian Para Games 2018 langsung ditransfer ke rekening masing-masing, dan tidak ada pemotongan pajak.

“Itu utuh tanpa ada potongan pajak karena pajak dibayar oleh pemerintah,” kata Imam seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Senin (15/10/2018).

Tentu, lanjut Imam, masing-masing ada kelipatannya. Satu emas pertama di single Rp 1,5 miliar, kalau dia dapat emas ke-2 maka ada hitung-hitungannya.

“Jadi tidak otomatis Rp 1,5 miliar, Rp 1,5 miliar. Demikian pula bagi double maupun beregu, juga ada hitung-hitungan seperti yang kami berikan ke atlet di Asian Games, persis,” ujarnya.

Mengenai pemotongan sebesar 30 persen oleh Komite Paralimpik Nasional atau National Paralympic Committee (NPC), Imam berjanji akan mengecek kebenarannya. Yang pasti, Menpora menegaskan, bahwa kewajiban pemerintah sudah diberikan kepada atlet, pelatih, dan asisten pelatih.

Soal NPC meminta kontribusi 30 persen, Menpora menilai itu internal NPC. Yang pasti dari pemerintah sudah memberikan semuanya dan hak-haknya yang harus diberikan sepenuhnya kepada mereka.

Adapun atlet yang belum mendapatkan medali pun, Menpora mengutip pernyataan Presiden Jokowi, bahwa masing-masing (mendapatkan) Rp 20 juta. Pelatih dan asisten pelatih, sambung Imam, juga sama.

Dengan keberhasilan Indonesia meraih 34 medali emas, 44 medali perak, dan 50 medali perunggu, Menpora Imam Nahrawai menilai, masih belum cukup untuk berbicara pada Paralympic Tokyo 2020.

Tapi setidaknya, menurut Imam, punya modal 35 yang bisa berangkat ke sana.

“Dari sisi kuantitatif ini sudah melampaui Paralympics 2016 di Brazil. Tentu secara kualitatif kita akan sangat optimistis, dengan cara pelantas jangka panjang, dimulai setelah Asian Para Games ini tidak berhenti lagi sampai nanti 2020,” pungkas Imam.

Raih Emas Asian Para Games 2018, 3 Atlet Deliserdang Diberi Bonus

Asian Para Games 2018, Nasip Farta Simanja
Pecatur Indonesia, Nasip Farta Simanja, meraih dua medali emas pada Asian Para Games 2018, di Cempaka Putih, Jakarta, Rabu (10/10/2018). (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Prestasi membanggakan diukir tiga atlet disabilitas asal Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, di Asian Para Games 2018. Mereka menyumbang empat medali bagi kontingen Indonesia.

Ketiga atlet difabel asal Deliserdang di Asian Para Games 2018 itu adalah Putri Aulia, Nasip Farta Simanja, dan Wilma Sinaga. Aulia menyumbang satu emsa dari 100 meter putri dan satu perak 400 meter estapet.

Sementara Nasip Farta Simanja menyumbang dua emas dari nomor perorangan dan beregu klasik cabang olahraga catur. Tak hanya itu, ia juga meraih satu perunggu dari nomor catur cepat.

Wilma Sinaga juga menyumbang satu medali emas dari cabang olahraga catur nomor beregu klasik. Selain itu, dia juga meraih satu medali perunggu catur nomor beregu cepat.

"Kami selaku pemerintah daerah tentunya sangat mengapresiasi keberhasil tersebut karena mampu membawa harum nama daerah di kancah internasional," kata Bupati Deliserdang Ashari Tambunan di Lubukpakam, Senin (15/10/2018), seperti dikutip dari Antara.

Bonus

Asian Para Games 2018 : Atletik
Pelari Indonesia, Putri Aulia, Ni Made Arianti, Endang Sari Sitorus, melakukan selebrasi usai menjuarai lari 100M T13 pada Asian Para Games di SUGBK, Jakarta, Rabu (10/10/2018). Indonesia meraih memborong tiga mendali. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Atas keberhasilan itu, Pemkab Deliserdang akan memberikan bonus kepada para atlet tersebut. Tapi, dalam bentuk apa dan berapa besarnya bonus tersebut tidak dijelaskan.

"Kami memberikan apresiasi kepada para atlet karena telah berjuang dengan maksimal dalam membela Indonesia pada ajang olahraga bergengsi di tingkat Asia itu," ucap Ashari.

Memotivasi

Ia berharap keberhasilan ketiga atlet difabel tersebut bisa menjadi pemicu dan memotivasi atlet lainnya agar mampu mengukir prestasi yang sama dikemudian hari.

"Prestasi yang mereka torehkan tentunya tidak didapat dengan serta merta, melainkan melalui perjuangan panjang tanpa kenal lelah dengan latihan yang keras," ujar Ashari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya