Surveyor Indonesia Bakal Ekspansi ke Vietnam

Rencana ekspansi Surveyor Indonesia sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian BUMN.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Okt 2018, 12:16 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2018, 12:16 WIB
Presiden Vietnam Tran Dai Quang Meninggal
Suasana di depan istana kepresidenan Vietnam di Hanoi. (AFP Photo/Nhac Nguyen)

Liputan6.com, Jakarta PT Surveyor Indonesia (Persero) berencana melakukan ekspansi pasar ke wilayah ASEAN. Vietnam, menjadi negara pertama yang menjadi tujuan pengembangan bisnis perseroan.

Direktur Utama Surveyor Indonesia Dian M Noer mengatakan, Vietnam dipilih karena memiliki peluang pasar yang cukup bagus. Terlebih, di juga sudah ada BUMN yang terlebih dahulu merambah pasar Vietnam, yaitu Semen Indonesia.

"Jadi tahap awal kita akan sinergi dengan BUMN. Di mana Semen Indonesia sudah punya pabrik semen di sana. Nanti jasa quality and control pabrik semen itu akan kita yang kerjakan. Selama ini perusahaam Vietnam yang pegang," kata Dian di kantornya, Jumat (19/10/2018).

Dian mengaku, rencana ekspansi tersebut sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian BUMN. Bahkan, Surveyor Indonesia juga akan menggandeng perusahaan lokal untuk menggarap potensi tersebut.

"Vietnam ini kita harapkan menjadi pintu gerbang untuk ekspansi beberapa kota di negara lain. Karena memang potensi marketnya ada," tambah dia.

Langkah ekspansi ini ditargetkan masuk ke Vietnam pada 2019.

Di sisi lain, dalam mendukung layanan dan kualitas kinerjanya di pasar internasional dan dalam negeri, Surveyor Indonesia sebelumnya telah menggandeng perusahaan global multinasional seperti Systra (Transportation) Siemens (Operation and maintainance) dan Airport D France.

Dalam menghadapi persaingan usaha, Surveyor Indonesia terus melakukan inovasi-inovasi terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa.

“Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi,” pungkas Dian.

Surveyor Indonesia Raup Laba Rp 156 Miliar di Semester 1-2018

Ilustrasi Laba Rugi.
Ilustrasi Laba Rugi. (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

PT Surveyor Indonesia (Persero) meraih pendapatan Rp 505 miliar, dengan laba sebelum pajak Rp 156 miliar sampai Juni 2018. Pendapatan tersebut terutama dikontribusi dari sektor migas dan sistem pembangkit.

Selain itu, dalam menghadapi tantangan global, Surveyor Indonesia menggandeng perusahaan global multinasional seperti Systra (Transportation) Siemens (Operation and maintainance), Airport D France untuk support kegiatan operasional Surveyor Indonesia baik di dalam maupun luar negeri.

"Surveyor Indonesia juga telah merambah ke pasar Asean yaitu dengan masuk ke Vietnam untuk kerjasama dengan Hang Long Cement anak perusahaan Semen Indonesia yang merupakan holding BUMN untuk semen," kata Direktur Utama PTSI Dian M Noer dalam keterangannya, Sabtu (4/8/2018).

Sinergi BUMN terus dibangun dan bertambah, menghasilkan kontrak-kontrak baru. Perusahaan juga mulai mengembangkan bisnis anorganik dalam penyediaan ketenagalistrikan bekerja sama dengan BUMN besar dari korea (Kowepo). Diharapkan ke depan akan terus berkembang sejalan dengan bisnis PTSI.

Dalam menghadapi persaingan usaha, PTSI melakukan inovasi-inovasi terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa. “Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi,” tambah Dian.

Pada tahun ini, perusahaan menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun atau tumbuh sebesar 21 persen dari prognosa tahun 2017. Target ini merupakan target tertinggi untuk Surveypr Omdpmesoa sampai saat ini dengan laba sebelum pajak sebesar Rp 168 miliar.

Pertumbuhan kinerja perusahaan dilakukan dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pasar, peningkatan kompetensi perusahaan (SDM, perijinan, alat operasi, sistem), dan membangun aliansi strategis. Untuk percepatan proses bisnis, PTSI menetapkan SLA di proses bisnis dan pengembangan otomasi proses bisnis.

“Kami menciptakan lingkungan kerja yang menumbuhkan kemampuan berinovasi," ungkap Dian.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya