Sri Mulyani: Jangan Malu Belajar dari Negara Lain

Saat pertama jadi menteri, Sri Mulyani mengaku tidak malu untuk mengajak seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk belajar dari Australia.

oleh Merdeka.com diperbarui 04 Nov 2018, 18:34 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2018, 18:34 WIB
Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberi keterangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyebut bahwa pemerintah perlu menjaga hubungan baik dengan beberapa negara tetangga. Menurutnya, dengan hubungan baik tersebut pemerintah bisa mengambil keuntungan dari negara yang dijalinnya.

 "Kita tidak bisa memilih negara mana yang menjadi tetangga kita, tapi kita bisa memilih untuk saling meningkatkan hubungan dengan baik sehingga memberikan keuntungan bagi kedua negara," kata Sri Mulyani seperti dikutip dari laman Facebook-nya, Minggu (4/11/2018). 

Bendahara Negara ini mengaku bersyukur Indonesia berada di kawasan geografi yang aman dan damai. Oleh karena itu, dirinya meminta agar pemerintah selalu menjaga hubungannya dengan negara tetangga berdasarkan kepercayaan sehingga hubungan baik tersebut akan menjadi abadi.

"Saya tidak malu untuk belajar dari negara lain yang sudah maju. Kita bisa belajar banyak dari negara lain yang sudah berpengalaman," tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengisahkan, ketika dirinya menjabat sebagai Menteri Keuangan pertama kali, dirinya tidak malu untuk mengajak seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk belajar dari salah satu negara maju seperti Australia.

Bahkan ketika itu, dirinya tak segan ketika mengajukan banyak pertanyaan pada Menteri Keuangan Australia Peter Costello. 

"Untuk melaksanakan Undang-undang Keuangan Negara yang saat itu baru selesai diundangkan, saya mengajak beberapa pejabat Kementerian Keuangan ke Australia untuk belajar bagaimana mengelola keuangan negara dengan baik dan transparan. Kami belajar dari sisi proses bisnis, organisasi dan tatakelolanya agar dapat sesuai dengan standar yang berlaku di dunia," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya