Menteri Rini: Tol Trans Jawa Sudah Dinantikan Lebih dari 20 Tahun

Terkoneksinya Pulau Jawa melalui jalan tol, akan memberikan dampak positif bagi perekonomian.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Nov 2018, 12:44 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2018, 12:44 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau langsung kondisi terkini proyek Tol Trans Jawa yang akan beroperasi pada akhir 2018. Dok Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau langsung kondisi terkini proyek Tol Trans Jawa yang akan beroperasi pada akhir 2018. Dok Kementerian BUMN

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau langsung kondisi terkini proyek Tol Trans Jawa yang akan beroperasi pada akhir 2018. Peninjauan dilakukan Rini dengan berkendara menempuh rute Surabaya sampai dengan Telkom Landmark Tower yang berada di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, sebagai lokasi finish.

Perjalanan sepanjang kurang lebih 800 kilometer ini memakan waktu sekitar 16 jam dengan meninjau sejumlah titik dan beristirahat.

Turut hadir mendampingi Menteri Rini dalam perjalanan ini jajaran Eselon I Kementerian BUMN, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Putra, dan sejumlah Direksi BUMN lainnya. Adapun beberapa titik yang menjadi fokus dalam tinjauan ini adalah Jembatan Kali Kuto, Jembatan Kali Kenteng dan Rest Area yang terletak di KM 360 B dan KM 260 B.

"Tol Trans Jawa adalah jalur yang dinantikan lebih dari 20 tahun, karena memang sudah dicanangkan sejak lama. Tol Trans Jawa mulai dari Merak sampai Surabaya harus bisa diresmikan pada Desember 2018, hingga kemudian tersambung sampai dengan Banyuwangi," kata Rini dalam keterangannya, Senin (12/11/2018).

Menurut Rini, terkoneksinya Pulau Jawa melalui jalan tol, akan memberikan dampak positif bagi perekonomian. Hal yang paling utama yakni biaya logistik yang tentu akan lebih murah karena akses transportasi yang lebih cepat dan efisien.

Hal itu kemudian akan diikuti dengan terbukanya lapangan kerja serta menggerakan kegiatan perekonomian di daerah yang dilalui ruas tol Trans Jawa.

"Dengan adanya jalan tol, lokasi-lokasi dekat pintu keluar masuk jalan tol pun tentu akan berkembang cepat sebagai kawasan bisnis, baik industri perdagangan, jasa keuangan dan perbankan dan sebagainya. Tol Trans Jawa juga akan meningkatkan pertumbuhan kawasan properti," ujar dia.

 

Waktu Tempuh

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau langsung kondisi terkini proyek Tol Trans Jawa yang akan beroperasi pada akhir 2018. Dok Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau langsung kondisi terkini proyek Tol Trans Jawa yang akan beroperasi pada akhir 2018. Dok Kementerian BUMN

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani mengatakan bahwa waktu tempuh Jakarta - Surabaya dan sebaliknya akan terpangkas signifikan berkat adanya Tol Trans Jawa. Dimana melalui jalan raya nasional bisa mencapai 20 jam, dengan jalan tol perjalanan bisa ditempuh kurang dari 15 jam.

"Waktu tempuh menjadi lebih singkat berkat adanya Tol Trans Jawa. Idealnya Jakarta - Surabaya 10 sampai dengan 12 jam. Dari Jakarta sampai ke Kota Surabaya sekitar 800 Km, kalau dipacu dengan kecepatan 100 Km per jam saja mungkin hanya 8 jam. Tapi kan tetap perlu beristirahat pengendaranya agar safety, jadi ya bisa 10 sampai 12 jam lah paling lama," jelas Desi.

Penyelenggaraan Ekspedisi Tol Trans Jawa ini merupakan inisiasi Kementerian BUMN bekerja sama dengan sejumlah BUMN seperti Jasa Marga, Waskita Karya, Adhi Karya, Wijaya Karya, PTPP, BNI, Mandiri, BRI, BTN, Pertamina, Telkom, PNM dan PTPN Holding.

Selain itu, kegiatan ini juga didukung oleh PT Astra International Tbk. Sebelumnya Kementerian BUMN juga telah melaksanakan Ekspedisi Tembus Tol Trans Sumatera pada Akhir Agustus lalu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya