Liputan6.com, Jakarta - Merpati Nusantara Airlines merencanakan terbang lagi. Merpati telah mendapat komitmen suntikan dana dari investor senilai Rp 6,4 triliun. Suntikan tersebut akan diberikan jika dalam sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Merpati diizinkan untuk bangkit kembali.
Bukan pabrikan Airbus atau Boeing yang dipilih Merpati jika boleh terbang kembali. Pesawat yang dirakit oleh Irkut Corporation menjadi pilihan manajemen untuk melayani penerbangan.
Irkut Corporation merupakan produsen pesawat terbang asal Rusia. Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis pesawat seperti pesawat tempur, pesawat komersial dan pesawat latih.
Advertisement
Merpati Nusatara Airlines memilih untuk menggunakan pesawat komersial buatan Irkut Corporation jenis MC-21. "Iya, rencananya kita akan gunakan itu (MC-21)," kata Direktur Utama Merpati Asep Ekanugraha di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Baca Juga
Dikutip dari laman perusahaan, Irkut Corporation adalah produsen pesawat Rusia, anggota United Aircraft Corporation (UAC). Perusahaan ini dikenal sebagai produsen dari pesawat Su-30 Sukhoi.
Lalu, apa kehebatan MC-21 ini jika dibandingkan dengan kompetitornya, seperti Boeing 737 atau Airbus 320?
The Irkut MC-21 adalah pesawat jet bermesin ganda untuk penerbangan jarak menengah dengan kapasitas 150-212 penumpang.
Pesawat ini dimaksudkan untuk bersaing dengan Airbus A320 dan Boeing 737 MAX dan menggantikan sisa era Soviet Yakovlev Yak-42, Tupolev Tu-134, Tupolev Tu-154, dan pesawat Tupolev Tu-204/214.
Direncanakan maskapai pertama dan terbesar yang akan menggunakan MC-21 adalah Aeroflot. Pengiriman 50 pesawat diharapkan akan dimulai pada akhir 2018, atau awal 2019.
UAC bermaksud untuk menjual jet ke daerah-daerah yang secara tradisional membeli jet Rusia - India, Cina, Asia Tenggara dan Amerika Latin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lebih Murah
Para pengembang mengklaim bahwa MC-21 akan lebih cepat dan lebih murah daripada Boeing 737 dan Airbus A320.
Jet Rusia akan memiliki kecepatan jelajah 870 kilometer per jam, sementara pesaing hanya mencapai 842 dan 828 kilometer per jam.
Dengan jarak jelajah yang diklaim lebih panjang 600 km dari para pesainganya ini, namun MC-21 akan memiliki harga jual yang jauh lebih murah dibanding A320 dan Boeing 737.
Advertisement