Digitalisasi Layanan Perbankan Tak Bikin Punah Kantor Cabang

Dalam perjalanan menuju digitalisi perbankan, masih banyak nasabah yang perlu diedukasi.

oleh Merdeka.com diperbarui 22 Nov 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 13:00 WIB
Mengintip Ruang Kerja Milenial di Plaza Mandiri
Suasana ruang kerja di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (26/10). Bank Mandiri masuk dalam top 11 tempat bekerja terbaik dari 2000 perusahaan terbuka terbesar global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini teknologi sudah menyasar layanan perbankan dalam bentuk digitalisasi. Banyak aktivitas yang dulu harus dilakukan nasabah di kantor cabang kini bisa dijalankan di ponsel pintar.

Lalu bagaimana nasib dan eksistensi karyawan bank dan kantor cabang?

Senior Vice President Bank Mandiri, Vira Widiyasari, mengakui saat ini sebagian besar nasabah sudah melakukan aktivitas perbankan melalui aplikasi maupun internet banking atau jalur elektronik (e-channel). Sehingga jumlah nasabah yang datang langsung ke kantor cabang mulai mengalami penurunan yang signifikan.

"Orang ke kantor cabang semakin menurun. Pengguna e-channel kenaikannya semakin signifikan," kata Vira dalam acara The Consumer Banking Forum "The Bank's Journey as a Platform and New Business Model di hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Kendati demikian Vira memastikan keberadaan kantor cabang masih akan tetap dibutuhkan. Sebab ada beberapa layanan yang tetap harus dilayani di kantor cabang dengan para karyawan. Namun pihaknya tidak akan agresif dalam hal menambah atau membuka kantor cabang baru.

"Kantor cabang memang penting, tapi dari sisi jumlah tidak akan naik signifikan. Tidak akan bertambah signifikan, tapi tetap ada," ujarnya.

Dia menjelaskan kantor cabang masih memiliki peranan penting sebab, dalam perjalanan menuju digitalisi perbankan, masih banyak nasabah yang perlu diedukasi.

"Kantor cabang penting karena dalam rangka digitalisasi perlu edukasi," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Proses Panjang

Mengintip Ruang Kerja Milenial di Plaza Mandiri
Direktur Kepatuhan Bank Mandiri Agus Dwi Handaya dan Direktur Hubungan Kelembagaan Alexandra Askandar berbicara dengan media saat menjelaskan konsep pengelolaan pegawai milenial di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (26/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia mengungkapkan, pada dasarnya digitalisasi di perbankan membutuhkan proses yang cukup panjang dan tidak sebentar. Banyak manfaat dan dampak yang perlu dipertimbangkan. Selain itu, digitalisai juga harus dipastikan dapat menghasilkan efisiensi.

"Perbankan pada saat kita melakukan digitalisasi ada beberapa step (langkah)," ujarnya.

Salah satunya adalah membuat nasabah tertarik dengan otomatisasi yang ditawarkan oleh layanan digital perbankan. Sebab, di dunia perbankan selama ini banyak sekali proses yang sangat manual. "Sebisa mungkin kita automate sehingga konsumen bisa interest (tertarik) dengan kita," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya