RDMP Balikpapan akan Tingkatkan Produksi BBM Ramah Lingkungan

RDMP kilang Balikpapan ini akan mendorong Pertamina dalam rangka meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Des 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Des 2018, 14:00 WIB
PT Pertamina melakukan penandatanganan kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi Kilang Balikpapan dengan konsorsium pemenang. Dok Kementerian BUMN.
PT Pertamina melakukan penandatanganan kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi Kilang Balikpapan dengan konsorsium pemenang. Dok Kementerian BUMN.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, pembangunan RDMP Kilang Balikpapan merupakan bagian dari proyek strategis Pertamina yang akan memiliki peran penting dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.

Menurutnya, proyek RDMP kilang Balikpapan ini akan mendorong Pertamina dalam rangka meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari. Sekaligus meningkatkan fleksibilitas untuk mengolah minyak mentah yang lebih ekonomis dengan tingkat sulfur yang lebih tinggi hingga 2 persen.

Seperti diketahui, pada hari ini, PT Pertamina (Persero) melakukan penandatanganan kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi (Engineering, Procurement and Construction - EPC) pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan dengan konsorsium pemenang.

Konsorsium ini terdiri dari SK Engineering & Construction Co.Ltd, sebagai pemimpin konsorsium, dan Hyundai Engineering Co.Ltd. , PT. Rekayasa Industri dan PT PP (Persero) Tbk sebagai anggota konsorsium.

Kontrak ini meliputi pembangunan kilang baik Inside Battery Limit (IBL) maupun Outside Battery Limit (OSBL), dengan nilai kontrak mencapai Rp 57,8 triliun dan akan diselesaikan dalam waktu 53 bulan.

"Proyek ini juga akan langsung menyerap tenaga kerja hingga 14.000 pekerja pada waktu puncaknya. Pertamina telah kami dorong untuk mengoptimalkan pemanfaatan tenaga kerja lokal. Diharapkan RDMP Kilang Balikpapan akan memberi efek multiplier bagi ekonomi baik daerah, maupun Nasional," kata Menteri Rini, Senin (10/12/2018).

Rini melanjutkan, ketika RDMP Balikpapan beroperasi dengan kapasitas penuh, produksi bensin/gasoline akan meningkat sebesar 100.000 barrel per hari dan solar/diesel sebesar 40.000 barrel per hari. Sehingga kebutuhan impor bensin dan diesel bisa berkurang secara signifikan.

"Kilang ini juga akan mendukung program pemerintah dalam hal pembatasan emisi gas buang kendaraan bermotor Nasional, sebab, RDMP Kilang Balikpapan akan difokuskan untuk meningkatkan produksi BBM berkualitas dan ramah lingkungan sesuai dengan standar Euro V," ujar Rini.

Nantinya kapasitas Kilang Balikpapan akan bertambah hingga 100 ribu barel per hari, atau naik 38 persen dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Selain itu, RDMP Kilang Balikpapan juga akan menghasilkan produk baru propilen sebesar 230 ribu ton per tahun.

RDMP Balikpapan merupakan satu dari enam megaproyek kilang yang dibangun Pertamina. Keenam megaproyek kilang itu terdiri atas empat proyek perluasan (refinery development master plan/RDMP) dan dua proyek pembangunan baru (grass root refinery/GRR).

Pertamina Segera Garap Proyek Pembangunan Kilang RDMP Balikpapan

PT Pertamina melakukan penandatanganan kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi Kilang Balikpapan dengan konsorsium pemenang. Dok Kementerian BUMN.
PT Pertamina melakukan penandatanganan kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi Kilang Balikpapan dengan konsorsium pemenang. Dok Kementerian BUMN.

PT Pertamina (Persero) mengatasi ketertinggalan program pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan. Langkah dilakukan dengan menetapkan kontrak pelaksanaan konstruksi rancangan konstruksi‎ (Engineering, Procurement and Construction/EPC‎).

Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, proses pembangunan kilang Balikpapan memasuki babak baru, dengan ditandatanganinya EPC, ruang lingkup pembangunan kilang baik Inside Battery Limit (IBL) maupun Outside Battery Limit (OSBL). Setelah melalui proses lelang pada 15 Maret – 26 November 2018, dinyatakan selesai dan telah diumumkan pemenangnya pada 30 November 2018.

"Penandatanganan kontrak ini akan menandai dimulainya pembangunan RDMP Balikpapan," kata Nicke, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (10/12/2018).

Nicke menuturkan, penetapan EPC merupakan upaya mengejar pembangunan RDMP Kilang Balikpapan yang mengalami keterlambatan. EPC pembangunan kilang digarap perusahaan dalam dan luar negeri yakni SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd., PT Rekayasa Industri  dan PT PP (Persero) Tbk. 

"Memang kita akui pembangunan kilang memang mengalami keterlambatan karena itu lebih baik telat dari pada tidak sama sekali,‎" tutur dia.

Pembangunan RDMP kilang Balikpapan dilakukan secara bertahap. ‎Diperkirakan selesai lebih cepat dari target awal 60 bulan menjadi 53 bulan. Adapun kontrak pembangunan RDMP Balikpapan mencapai Rp 57,8 triliun.

RDMP Kilang Balikpapan bagian dari proyek strategis Pertamina untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Nantinya, kapasitas Kilang Balikpapan akan bertambah hingga 100 ribu barel per hari, atau naik 38 persen dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya