Pertamina Kelola Blok Rokan, Negara Bisa Dapat Rp 825 Triliun

Blok Rokan adalah blok onshore terbesar Indonesia. Rata-rata produksi 207,148 barel per hari, dengan cadangan hingga 1,5 miliar barel.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Agu 2018, 13:15 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2018, 13:15 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Negara akan mendapat banyak manfaat, atas keputusan pemerintah‎ menyerahkan pengelolaan Blok Minyak dan Gas (Migas) Rokan. Salah satu potensinya penerimaan negara sebesar Rp 825 triliun dari produksi blok Rokan.

Staf Khusus Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Hadi Djuraid mengatakan,‎ Pertamina menjanjikan bonus tanda tangan atas pengelolaan Blok Rokan sebesar USD  784 juta atau Rp 11,3 triliun. Dengan begitu, pemerintah akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 11,3 triliun dalam bentuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). 

"Ini bisa jadi PNBP terbesar selama ini dalam satu kali transaksi," kata ‎Hadi, dikutip dari cu‎itan akun twitter @HadiMDjuraid, ‎di Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Bonus tanda tangan adalah dana yang harus dibayarkan kontraktor ke pemerintah, sebelum kontrak ditandatangani. Ini untuk menunjukan keseriusan skaligus kesiapan kontraktor.

‎Hadi melanjutkan, potensi pendapatan negara dalam berbagai bentuk dari Blok Rokan, selama 20 tahun mncapai sekitar USD 57 miliar atau Rp 825 triliun. "Belum lagi multiplier effect yang amat signifikan bagi perekonomian," tambah dia.

Rokan adalah blok onshore terbesar Indonesia. Rata-rata produksi 207,148 barel per hari,  dengan cadangan hingga 1,5 miliar barel. Tantangan pasca alih kelola adalah menjaga tingkat produksi, agar  kontribusi Blok Rokan sebesar 26 persen dari total produksi migas nasional tetap terjaga, bahkan ditingkatkan. 

Dengan mengelola Blok Rokan, kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional akan melonjak hingga 60 persen. Pada 2018, kontribusi Pertamina baru 36 persen dan 39 persen dalam porsi produsen minyak nasional pada 2019.

"Kita yakin Pertamina mampu menjawab tantangan itu.Wajar jika banyak kontraktor migas besar tertarik untuk mengelolanya," ujar dia.

 

Pertamina Siap Kelola Blok Rokan

Ilustrasi pekerja tambang
Ilustrasi pekerja tambang (AFP)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyambut baik keputusan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mempercayakan pengelolaan Blok Rokankepada PT Pertamina (Persero).

Keputusan ini murni diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik dalam mengelola blok tersebut.

Keputusan yang disampaikan pemerintah melalui Kementerian ESDM pada Selasa 31 Juli 2018 ini, menjadi tonggak sejarah penguatan kedaulatan energi negeri, sesuai dengan Nawacita yang diusung Pemerintahan Joko Widodo.

Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati  menyatakan, kepercayaan yang diberikan kepada Pertamina untuk mengelola blok dengan produksi lebih dari 200 ribu barel oil per hari tersebut, tidak lepas dari dukungan Pemerintah.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah yang telah mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina. Kami yakin mampu bersaing dengan kontrator kontrak kerja sama lainnya. Dan sesuai proposal yang telah kami sampaikan kepada pemerintah, dengan mengelola Blok Rokan akan meningkatkan produksi hulu Pertamina yang akan mengurangi impor minyak, sehingga bisa menghemat devisa sekitar USD 4 miliar per tahun, serta menurunkan biaya produksi hilir secara jangka panjang," ujar dia, Rabu 1 Agustus 2018.

Nicke  menambahkan, karakteristik minyak di Blok Rokan, sesuai dengan konfigurasi kilang nasional. Hasilnya akan diolah di dalam negeri yakni di kilang Balongan, Dumai, Plaju dan Balikpapan dan lainnya.

Guna mempertahankan produksi, Pertamina dalam proposal juga menyampaikan akan memanfaatkan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR) yang juga telah diterapkan di lapangan-lapangan migas Pertamina, antara lain di Rantau, Jirak, Tanjung yang dikelola Pertamina EP, termasuk penerapan steamflood yang juga sudah dilakukan dan berhasil di  lapangan PHE Siak.

"Kami menilai pemerintah mempertimbangakan keputusan ini dengan matang, dalam rangka ketahanan energi nasional, penghematan devisa dan potensi peningkatan dividen bagi negara. Dengan kepercayaan ini, kami akan mengoptimalkan sumber daya anak bangsa, yang telah berpengalaman mengelola blok migas sebelumnya,”ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya