Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan bergengsi para pemimpin dunia, pebisnis, investor, anggota kerajaan, cendekiawan, dan lainnya di Davos, Swiss atau dikenal World Economic Forum (WEF) 2019 telah digelar pada 22-25 Januari 2019.
Pada pertemuan forum ekonomi dunia 2019 tersebut mengambil tema "Globalization 4.0:Shaping a Global Architecture in the Age of the Fourth Industrial Revolution. Meski telah lewat, tapi berikut ini ada sejumlah hal yang perlu diketahui mengenai pertemuan bergengsi tersebut.
Selama hampir 50 tahun, setiap Januari menjadi ajang berkumpulnya para pebisnis dunia , bahkan juga ada beberapa selebritas yang turut berkumpul untuk membicarakan perekonomian dunia atau lebih dikenal dengan World Economic Forum (WEF). Pertemuan ini dilangsungkan di sebuah kota kecil di Swiss bernama 'Davos'.
Advertisement
Namun, ternyata masih banyak orang yang tidak mengetahui sebenarnya forum apakah ini, dan mengapa forum ini ada. Apakah Anda salah satu yang tidak mengetahui tentang WEF? Jika iya, untuk itu berikut adalah 10 hal yang harus Anda ketahui tentang 'Davos', dilansir pada laman BBC:
Baca Juga
1. Davos bukan nama sebenarnya dari forum ini
Meskipun banyak yang menyebut pertemuan ini dengan 'Davos', tapi seperti yang sudah disebutkan di awal, pertemuan tahunan ini adalah World Economic Forum (WEF). Davos merupakan resor pegunungan di Swiss, tempat pertemuan ini diadakan.
2. Bukan hanya sekadar forum
WEF merupakan wadah berkumpulnya kelompok nirlaba yang memiliki misi ambisius untuk memperbaiki keadaan perekonomian dunia.
Forum ini berisikan banyak pidato, selain itu juga ada sesi yang berisi tentang segala pandangan mulai dari prospek ekonomi global hingga cara penyelesaian permasalahan tersebut.
Selain itu, forum ini juga digunakan sebagai ajang tempat para eksekutif dan pembisnis untuk memperluas hubungan korelasi pekerjaan mereka.
Â
3. Pertemuan ini juga dapat menghasilkan suatu keputusan yang baik
Klaus Schwab, pendiri WEF memulai forum ini untuk pertama kalinya pada 1971 untuk membahas praktik manajemen global. Saat ini WEF juga memiliki wewenang yang jauh lebih luas, tapi para kritikus masih menganggap pertemuan itu hanyalah sebuah forum biasa.
Namun nyatanya, forum ini memberikan hasil yang baik untuk memecahkan beberapa masalah di beberapa dunia.
Seperti pada tahun lalu, untuk pertama kalinya perdana menteri Yunani dan Makedonia bertemu secara langsung untuk menyelesaikan perselisihan mereka yang telah terjadi selama 27 tahun.
4. Hanya perusahaan yang memiliki banyak uang yang datang
Sebenarnya para tamu yang datang ke WEF diundang secara gratis atau tidak dipungut biaya apapun, tapi hal ini tidak berlaku bagi perusahaan.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk perusahaan agar dapat hadir ke pertemuan ini sebesar 27.000 swiss franc atau setara Rp 384,38 juta (Kurs 1 swiss franc = Rp 14.236) per orangnya.
Namun, harga tersebut belum termasuk seluruh biaya yang harus dikeluarkan. Peserta juga harus menjadi anggota WEF, dan tiap tingkatannya harus membayar mulai dari 60.000 franc Swiss per tahun hingga 600.000 franc Swisss untuk menjadi 'mitra strategis'.
Meskipun sangat mahal, tapi harga ini pantas karena dalam pertemuan ini dapat bertemu dengan para pebisnis dunia hebat bahkan para pemimpin dunia. Hal ini dapat membantu untuk memperluas jaringan bisnisnya.
Â
Advertisement
5. Tiket diberi kode warna yang berbeda
Ada berbagai lencana yang berbeda-beda warna, hal ini untuk menunjukkan perbedaan kelas atau level para peserta WEF yang hadir.
Para tamu kelas atas akan mendapatkan lencana putih dengan hologram di atasnya, dan memberi mereka akses ke mana saja termasuk untuk datang ke pertemuan yang lebih eksklusif lagi.
6. Akan begitu banyak pria
Dalam 49 tahun sejak Davos didampuk menjadi tuan rumah untuk WEF, jumlah kuota peserta pria lebih banyak dari jumlah wanita yang datang.
Hal ini mencerminkan, sebagian besar yang berada dalam puncak bisnis dan politik adalah kaum laki-laki. Namun 2019, 22 persen dari jumlah peserta yang datang merupakan wanita, angka ini meningkat dua kali lipat sejak 2001.
Â
7. Pertemuan ini bukan pertemuan kalangan muda
Usia rata-rata peserta yang hadir di Davos yaitu untuk pria yang berumur kisaran 54 tahun dan 49 tahun untuk wanita. Namun pada 2019, fotografer Afrika Selatan, Skye Meaker menjadi peserta dengan usia termuda, 16 tahun. Sedangkan peserta tertua adalah Sir David Attenborough, 92 tahun.
8. Memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya
Tema dari WEF tiap tahunnya seringkali tidak dapat dipahami, karena sangat membingungkan bahkan bagi pengamat WEF yang berpengalaman sekalipun. Tahun ini tema dari pertemuan WEF yaitu 'Membentuk Arsitektur Global di Era Revolusi Industri 4.0'.
Â
Advertisement
9. Terdapat pengamanan begitu ketat
Tentunya terdapat pengamanan yang begitu ketat, karena pada pertemuan ini begitu banyak petinggi dunia yang hadir seperti Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dan Selandia Baru, Jacinda Ardern. Tidak hanya itu saja, Pangeran William dan kanselir Jerman, Angela Markel turut hadir ke pertemuan pada 2019.
10. Semua senang mendapat topi 'bobble' biru gratis
Meskipun yang hadir pada WEF merupakan orang-orang kaya, tapi tetap senang untuk mendapatkan dan memakai topi 'bobble' atau topi dengan bandul bulu di atasnya yang berwarna biru. Hal ini sebagai pertanda, mereka merupakan anggota bagian dari Davos.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â