Tips Beli Rumah bagi Generasi Milenial Umur hingga 30-an

Milenial ini dapat membeli rumah impian mereka dengan strategi yang dilakukan.

oleh Athika Rahma diperbarui 14 Feb 2019, 08:20 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 08:20 WIB
Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Membeli sebuah rumah saat ini adalah kegiatan yang gampang-gampang susah, terutama untuk generasi milenial.

Berbeda dari generasi sebelumnya, generasi milenial membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menabung demi mendapatkan sebuah rumah. Hal ini karena melonjaknya harga tanah dan bangunan. Serta kebiasaan generasi menyewa untuk menyewa daripada menabung untuk membeli.

Meskipun begitu, dengan beberapa strategi seperti mengatur anggaran, menggunakan program asistensi, memanfaatkan tinggal "gratis" di rumah orangtua atau memilih rumah dengan uang muka di bawah 20 persen, tidak mustahil bagi milenial untuk mendapatkan hunian impian.

Dilansir dari CNBC, Kamis (14/2/2019), hal ini telah dibuktikan oleh lima orang milenial berusian 20-an yang telah sukses membeli rumah yang mereka impikan.

 


Memanfaatkan jasa perencana keuangan

Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Remi Ishizuka (30 tahun) telah berhasil membeli rumah di Los Angeles seharga USD 875.000 atau sekitar Rp 12,2 miliar (asumsi kurs Rp 14.042 per dolar AS) dengan cara mengatur tabungan dan memanfaatkan jasa perencana keuangan.

"Aku memperketat pengeluaran dan menggunakan jasa perencana keuangan untuk membantu keuanganku tetap stabil," ujar DIA.

Ishizuka memilih perusahaan pinjaman yang mengharuskan ia membayar uang muka sebesar 30 persen dari harga total, yang berarti nominalnya ialah USD 262.500 atau sekitar Rp 3,7 miliar dan membayar tagihan bulanan sebesar USD 3.800 atau sekitar Rp 53 juta.

 

 


Tinggal di rumah orang tua sebelum tabungan terkumpul

Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Kisah sukses memiliki hunian lainnya dialami oleh Jessica Booth (28) dan suaminya (26) yang memanfaatkan tinggal di rumah orangtua mereka dan menabung untuk membeli rumah senilai USD 360 ribu atau sekitar Rp 5 miliar.

Booth diharuskan membayar uang muka sebesar 5 persen dari harga rumah dan membayar tagihan sebesar US 3.000 atau sekitar Rp 41,8 juta per bulan dengan jangka waktu 30 tahun.

"Tekan pengeluaran Anda, pikirkan seberapa penting rumah yang Anda impikan tersebut untuk Anda. Lakukan riset terlebih dahulu mengenai harga jual rumah agar Anda dapat menemukan yang tepat," ujar Jessica.

Bisa dicoba ini, untuk Anda yang masih tinggal dengan orangtua. Jangan terburu-buru dulu!

 


Memanfaatkan program pemerintah

Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Ada pula Willy Harris (24) dan pacarnya yang membangun rumah seharga USD 204.000 atau sekitar Rp 2,8 miliar di Jacksonville, Florida dengan memanfaatkan program asistensi dari pemerintah.

Program ini memperbolehkan warga Florida dengan penghasilan yang cukup untuk memiliki rumah pertamanya dengan syarat batas harganya ialah USD 15.000 atau sekitar Rp 209,3 juta serta membayar tiga persen dari harga total untuk uang muka.

Saat ini, Willy Harris telah memiliki rumah yang ia idamkan dengan tagihan bulanan sebesar USD 1.053 atau sekitar Rp 15 juta. Sangat murah untuk hunian di Florida, bukan?

Dua orang pasangan dari Atlanta (anonim) berusia 20an juga berhasil menabung dan memiliki rumah dengan budget USD 400 ribu atau sekitar Rp 5,5 miliar.

Mereka memfokuskan diri untuk menekan biaya pengeluaran bulanan dan sedikit menggunakannya untuk hal yang bersifat opsional seperti liburan.

Mereka membayar 20 persen uang muka, yaitu sebesar USD 80 ribu atau Rp 1,1 miliar dan menyetor tagihan bulanan sebesar USD 2.000 atau sekitar Rp 27,9 juta.


Menyewakan bagian rumah yang tidak dihuni

Ilustrasi Properti London
Ilustrasi properti.

Terakhir, Paula Pant dan suaminya berhasil membeli rumah dengan 3 ruangan seharga USD 225 ribu atau sekitar Rp 3,1 miliar dengan uang muka sebesar USD 26 ribu atau sekitar Rp 362 juta.

Saat itu, tagihan bulanan mereka mencapai USD 1.200 atau sekitar Rp 16,7 juta. Paula yang berpikir keras untuk mencari agar menutup biaya tagihan bulanan, akhirnya menemukan sebuah ide (yang ia sebut sebagai house hacking) dengan cara menyewakan ruangan yang tersisa kepada orang lain.

Biaya yang penyewa tersebut bayar cukup untuk menutupi tagihan bulanan mereka. Hasilnya, Paula dan suaminya tidak membayar tagihan sama sekali.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya