Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan tengah menyiapkan pembangunan sentra penangkapan ikan di wilayah Natuna. Pembangunan pusat penangkapan ini sekaligus menjaga daerah NKRI.
"Kita sekarang sedang menyiapkan fishing dome, untuk nelayan di Kepulauan Natuna, sehingga dengan demikian tidak ada negara yang mengklaim," kata dia, dalam acara afternoon tea, di Kantornya, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Menurut Luhut, dengan kehadiran pusat penangkapan ikan di Natuna itu, para nelayan akan semakin terbantu. Selain itu, upaya ini merupakan bagian dari pengoptimalan pengelolaan sumber daya maritim Indonesia.
Advertisement
"Kita di daerah ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) itu kan ikannya banyak tuh, jadi di sana kita bikin satu area penangkapan ikan, nah di situ nanti kita siapkan kapal pengantar BBM nya, kemudian ada patroli angkatan laut kita sekalian, mereka menangkap di situ dan ikannya nanti bisa langsung di bawa ke pulau Natuna, di Natuna diproses, ada pasar ikannya dan sebagainya," jelas dia.
"Kapalnya itu bisa beberapa bulan di tengah laut, dan itu saya tanyakan kepada nelayan kita dari sana, Terjal, Muramayu, maupun Rembang, mereka sangat senang kalau itu ada, karena selama ini juga mereka lakukan itu di Papua, sekarang punya pilihan juga di daerah sana, sehingga masalah ini bisa nanti apa namanya tangkapan ikan kita lebih banyak lagi," imbuhnya.
Kehadiran pusat penangkapan ini diyakini bakal menambah jumlah pusat penangkapan dan pengelolaan ikan yang sudah dibangun pemerintah selama ini.
"Ya, tempat penangkapan fishing zone kita kan, fishing zone kita ada 12, karena itu kita teliti lagi, memungkinkan daerah itu kita dapat, karena itu berada di derah ZEE kita," ungkapnya.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini menargetkan pembangunan pusat penangkapan ikan di Natuna tersebut dimulai pada kuartal III/2018. Meskipun demikian, dia belum dapat menyampaikan secara rinci terkait nilai investasi.
"(Investasi?) Ya bisa jadi besar sekali di sana, karena itu kita buka peluang untuk nelayan kita, untuk bisa mereka dapat, alternatif untuk melakukannya, daripada orang lain yang ambil ikan kan, setuju tidak?" tandas dia.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com