Liputan6.com, Jakarta - Merek lokal saat ini gencar diperkenalkan karena potensi besarnya. Selain membanggakan Indonesia, merek lokal memiliki filosofi yang mendalam tentang perjalanan produk dan kehidupan masyarakat Indonesia.
Aktivis brand, Arto Soebiantoro menyampaikan, merek lokal adalah merek yang unik karena datang dari kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam.
Selama menjadi aktivis brand, Arto mengaku terkesan dengan merek lokal yang tidak hanya mementingkan profit, tapi mengangkat kearifan lokal.
Advertisement
"Brand lokal itu unik karena ada filosofi di dalamnya. Sebagian besar orang Indonesia bikin usaha bukan cuma mau untung sendiri, tapi pengen saudara-saudaranya ikut kerja sama mereka. Mereka juga mengangkat tema brand yang sederhana, hanya dari kejadian yang mereka alami sehari-hari. Tapi itulah yang unik, kejadian mereka itu cuma terjadi di Indonesia saja," ungkap Arto di Jakarta, (26/02/2019).
Baca Juga
Menurut Arto, ada tiga indikator merek yang baik. Pertama, bisa mengurangi pengangguran dengan menyerap tenaga kerja. Kedua, bisa turut membangun ekonomi daerah. Ketiga, bisa membanggakan Indonesia.
"Nah dengan mengangkat tema lokal, indikator itu bisa dipenuhi. Selama saya keliling Jogja untuk studi tentang brand lokal, saya menemukan kalau brand X, Y dan Z punya emosi yang diangkat buat jualan produk. Emosi khas Indonesia. Ini yang bikin kita enggak kalah dengan brand-brand luar," ungkapnya.
Â
PNM: Merek Lokal Masih Sulit Dikenal
Sebelumnya, guna memperkenalkan potensi merek lokal, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM gelar acara sharing bersama media bertajuk "Strategi UMKM Membangun Brand". Acara diskusi santai yang diadakan di ST ALi, Jakarta ini mengundang beberapa tokoh penting seperti Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi dan Brand Activist Arto Soebiantoro.
Produk dengan merek lokal memiliki banyak kelebihan daripada produk merek luar, mulai dari harga yang lebih murah hingga produk yang lebih 'Indonesia'. Meski begitu, merek lokal masih menemukan kesulitan dalam memperkenalkan dirinya ke publik.
Arief berkata, merek lokal harus dikenalkan secara efektif agar keinginan dan minat masyarakat Indonesia untuk berwirausaha semakin meningkat.
"Yang kita hendak dorong adalah optimisme masyarakat Indonesia dalam berwirausaha. Sudah banyak nasabah kami, dengan brandnya sendiri, sukses dengan usahanya," ujar Arief di Jakarta, 26 Februari 2019.
Arto pun menyebutkan hal yang serupa. Biasanya masyarakat Indonesia cenderung membandingkan merek lokal dengan merek luar untuk belajar. Padahal, dengan menelusuri perjalanan merek itu sendiri, kita sudah bisa belajar.
"Makanya fokus kita ini, bagaimana kita bisa mencintai Indonesia melalui brand? Ya itu, brand lokal itu lah yang jadi wadah kita buat belajar. Gak perlu membandingkan diri dengan brand asing, kita juga bisa menjelajahi brand lokal dan belajar darinya," ungkap Arto.
PNM berharap acara sharing bersama media ini dapat menjadi jembatan untuk memperkenalkan brand lokal agar masyarakat Indonesia dapat mencintai produk asli Indonesia dan berkeinginan kuat untuk berwirausaha.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement