7.093 Rumah di Sidoarjo Kini Bisa Nikmati Gas Bumi untuk Memasak

Jaringan gas Sidoarjo dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Mar 2019, 18:41 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2019, 18:41 WIB
PGN
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memeriksa meteran jaringan gas bumi di perumahan warga di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12). Pemerintah melalui PGN memberi tambahan 5.120 jargas pada tahun 2018. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 7.093 rumah di Sidoarjo, Jawa Timur menikmati gas bumi untuk bahan bakar memasak, setelah sambungan rumah (SR) jaringan distribusi gas bumi (jargas) ‎ di wilayah tersebut beroperasi.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan ‎mengtakan, jargas Sidoarjo dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018. Pasokan gas berasal dari Lapindo Brantas Ltd sebesar 0,4 mmscfd. 

Jargas dibangun di 7 desa yaitu Desa Banjar Panji, Banjar Asri, Penatarsewu, Sentul, Kalisampurno, Kedensari dan Boro.

"APBN harus dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama lapisan menengah ke bawah. Peresmian ini merupakan wujud pemanfaatan dana APBN tersebut," kata Jonan, di Jakarta, Sabtu (2/3/2019).

‎Menurut Jonan, pemerintah berkomitmen agar masyarakat dapat merasakan manfaat dana APBN secara langsung, serta dalam jangka panjang dapat memperkuat ekonomi masyarakat. Salah satu wujudnya dengan membangun jargas bagi rumah sederhana, rusun sederhana dan daerah-daerah yang telah tersedia pasokan gasnya.

"Produksi gas bumi nasional cukup besar sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal untuk penggunaan dalam negeri dan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia," paparnya lagi.

Ini merupakan kali kelima jargas dibangun di Kabupaten Sidoarjo. Jargas pertama kali dibangun di Sidoarjo tahun 2010 sebanyak 4.061 SR. Selanjutnya 2.457 tahun 2011, tahun 2012 sebanyak 2.230 SR, tahun 2014 sebanyak 1.702 dan terakhir 2018 mencapai 7.093 SR. Total jargas yang dibangun di Kabupaten Sidoarjo sebesar 17.543 SR.

"Kabupaten Sidoarjo adalah daerah yang menjadi prioritas untuk mendapatkan manfaat jargas. Ini kali kelima Sidoarjo menerima proyek jargas," tutur Jonan.

 

PGN
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memeriksa meteran jaringan gas bumi di perumahan warga di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12). Pemerintah melalui PGN memberi tambahan 5.120 jargas pada tahun 2018. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Selain Sidoarjo, untuk Provinsi Jawa Timur, jargas secara bertahap dibangun di Kota Surabaya, Kabupaten Mojokerto, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo. Hingga saat ini, total jargas yang terbangun di Jawa Timur sebanyak 65.961 SR.

Jargas untuk rumah tangga memiliki banyak keunggulan yaitu aman, bersih, hemat serta praktis karena tersedia 24 jam. Penggunaan jaringan gas ini juga akan menekan pengeluaran karena lebih hemat.

"Ke depan ini pada akhirnya dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan inilah salah satu bentuk pembangunan ekonomi na dilakukan Pemerintah,” tambah Jonan.

Untuk pembangunan jargas Sidoarjo ini, Kementerian ESDM menugaskan kepada PT Pertamina (Persero) untuk melaksanakan pembangunan, pengoperasian serta pengembangan jargas Kabupaten Sidoarjo melalu afiliasinya PT Pertamina Gas dan PT Pertagas Niaga.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, sejak dibangun pertama kali tahun 2009, total jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota. Untuk tahun 2019, direncanakan akan dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya