Liputan6.com, Jakarta UBS Investment Bank memprediksikan pertumbuhan Produk Domestik Brut (PDB) rill Indonesia mencapai 5 persen pada 2019. Indonesia pun dinilai masih menjadi tujuan investasi utama karena kestabilan ekonominya.
Ini diungkapkan Edward Teather, Senior Economist-ASEAN & India UBS Investment Bank, di Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Menurut dia, seharusnya Indonesia tidak perlu khawatir dan terpengaruh akan ketegangan perekonomian global yang terjadi saat ini. Itu karena ekonomi Indonesia tidak terbuka seperti perekonomian negara-negara lain dia ASEAN.
Advertisement
UBS juga memprediksikan defisit neraca berjalan akan menyempit menjadi 2,6 persen dari PDB 2019, yang tadinya 3 persen pada 2018.
"Inilah yang membuat Indonesia tidak perlu mengkhawatirkan pengetatan pasar keuangan global dan dengan ini dapat membantu mendukung mata uang Indonesia serta mengurangi imbal dari hasil obligasi pada 2019," ujar dia.
Di tempat sama, Joshua Tanja, Head of Research UBS mengatakan Perekonomian global saat ini sedang melemah sebagai dampak perang dagang antara 2 negara besar yakni Amerika Serikat (AS) dan China. Namun kondisi ini dinilai tidak terlalu mempengaruhi pasar saham di Indonesia.
Perang dagang AS-China tidak terlalu mempengaruhi pasar saham Indonesia karena ekspor negara ini yang tak terlalu bergantung pada keduanya. Tidak seperti Filipina, Thailand serta negara-negara yang terbuka perekonomiannya.
“Perang dagang yang terjadi antara AS dan China tidak mempengaruhi equity market Indonesia, karena Indonesia tidak bergantung pada ekspor kedua negara ini,” ujarnya.
“Jadi mau perang dagang itu up atau memuncak lagi, ini tidak akan mempengaruhi Indonesia. tidak seperti negara-negara lain yang perekonomiannya terbuka,” tambah dia.
Dikatakan pula, meskipun tahun ini GDP Indonesia mengalami pelemahan akibat penurunan investasi, namun diyakini akan membaik pada 2020. Perekonomian Indonesia stabil di tengah melemahnya pertumbuhan ekonomi global.
Konferensi
Sementara itu, Country Head UBS Indonesia Joshua Tanja menuturkan jika UBS kembali menyelenggarakan konferensi tahunan bertajuk Indonesia Coference 2019.
Rencananya acara ini berlangsung di Jakarta pada 4-5 Maret 2019. Konferensi ini bakal dihadiri lebih dari 200 investor dari institusi internasional, regulator dan perusahaan terkemuka lainnya di Indonesia.
Dia mengatakan bahwa konferensi kali ini fokus pada perdebatan dan tren yang muncul pada bidang-bidang utama ekonomi, infrastruktur, konsumen dan ekonomi digital.
Advertisement