Liputan6.com, Jakarta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengaku optimis Indonesia dapat melampaui target penciptaan lapangan kerja dalam RPJMN 2015-2019 yang sebesar 10 juta.
Menurut Mantan Menteri Keuangan ini, hingga tahun 2018, tercatat jumlah lapangan kerja yang berhasil diciptakan yakni sebesar 9,4 juta.
"Logikanya kalau tahun ini bisa tercipta seperti tahun lalu, ada kemungkinan pasti lewat, karena tahun ini tidak ada krisis serius dari sisi ekonomi," kata dia, di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (12/3/2019).
Advertisement
"Jadi penciptaan lapangan kerja memang harus menjadi prestasi capaian suatu pemerintahan, baik pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota," lanjut dia.
Dia menegaskan, salah satu hal yang penting dalam upaya penciptaan lapangan kerja adalah investasi. Penyerapan tenaga kerja tidak hanya bisa mengandalkan rekrutmen CPNS maupun BUMN semata. Sebab jumlah tenaga kerja yang dapat diserap pun terbatas.
"Jangan sampai penciptaan lapangan kerja hanya dengan mengandalkan rekrutmen PNS atau hanya mengandalkan rekrutmen BUMN, itu juga terbatas," ujar dia.
Karena itulah, iklim investasi yang baik perlu diciptakan sehingga pelaku usaha menjadi tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Kita justru mendorong rekrutmen tenaga kerja ini datangnya dari private sector yang melakukan investment, baik yang sifatnya baru seperti PMDN maupun mereka yang ekspansi, begitu ekspansi ada penciptaan lapangan kerja," tandasnya.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
BKPM Akui Serapan Tenaga Kerja dari Investasi Menurun
Direktur Deregulasi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Yuliot mengakui, jumlah penyerapan tenaga kerja dari investasi yang masuk ke Indonesia terus turun. Angka penurunan ini juga terlihat sejak 2013 hingga 2018.
"Jadi ini kita lihat tren lapangan kerja dari investasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA (Penanaman Modal Asing) sudah menyerap secara langsung, ini trennya agak menurun," kata Yuliot saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Yuliot mengatakan, sejak 2013 hingga 2014 secara rata-rata penyerapan tenaga kerja melalui investasi dari PMDN dan PMA sekitar 1,4 juta orang. Kemudian pada 2018 kemarin angkanya justru kembali turun yakni hanya mencapai 930-an ribu orang.
Baca Juga
"Kita lihat bukan hanya untuk penciptaan lapangan kerja tapi gimana ini masyarakat bisa jadi pelaku usaha juga. Kita kombinasikan seperti tu," kata dia.
Meski demikian, Yuliot mengatakan penurunan penyerapan tenaga kerja tersebut bukan karena realisasi investasi dari tahun ke tahun menurun. Melainkan banyak investasi yang masuk ke industri padat karya.
"Jadi kecenderungannya padat modal. Jadi kita liat investasinya meningkat tapi yang terserap menurun, berarti investasi itu padat modal," kata dia.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Â
Advertisement