Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang di Pulau Belitung, Bangka Belitung. KEK tersebut diharapkan mempercepat pembangunan ekonomi daerah serta meningkatkan daya saing ekonomi melalui peningkatan investasi.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan salah satu investor yang sudah merealisasikan penanaman modalnya di KEK Tanjung Kelayang ialah Sheraton. Di mana, nilai investasinya mencapai Rp 489 miliar.
"Itu baru 76 persennya. Diharapkan 100 persen selesai pada Agustus nanti," ujarnya saat ditemui di Bangka Belitung, Kamis (14/3/2019).
Advertisement
Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah menargetkan KEK Tanjung Kelayang bisa menyerap investasi hingga Rp 9 triliun. "Diharapkan di KEK lain berikutnya juga akan masuk investasi," ucapnya.
Baca Juga
Dibangun di areal seluas 324 hektare, KEK Tanjung Kelayang diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 23.645 orang. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dalam laporannya menuturkan, sampai saat ini sudah 12 (dua belas) KEK yang ditetapkan, 8 (delapan) diantaranya bertema manufaktur, dan 4 (empat) diantaranya bertema kepariwisataan.
Adapun yang sudah resmi beroperasi ada 6 (enam) KEK, yaitu KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Palu, KEK Mandalika, KEK Galang Batang, dan KEK Arun Lhokseumawe. "KEK Tanjung Kelayang, bersama dengan KEK Bitung, Morotai, dan Maloy Batuta Trans Kalimantan Insha Allah sudah dapat diresmikan pengoperasiannya," sambung Menko Darmin.
KEK ini dikembangkan sebagai instrumen transformasi ekonomi masyarakat Bangka Belitung, dari sebelumnya pertambangan timah, menjadi kepariwisataan. Provinsi yang dulunya bergabung dengan Sumatera Selatan inipun bersiap diri menjadi destinasi wisata kelas dunia.
"Lokasi KEK Tanjung Kelayang sangat strategis karena terletak di Pulau Belitung, yang secara geografis berada di antara Jakarta dan Singapura, yang diincar sebagai target captive market. Hingga saat ini di KEK Tanjung Kelayang sudah berhasil menarik investasi dengan menghadirkan jaringan hotel internasional seperti Starwood Asia Pacific dan Accor Asia Pacific," tambah Darmin.
Reporter: Harwanto Bimo Pratomo
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kawasan Ekonomi Khusus Bangka Belitung Fokus ke MICE dan Olahraga
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tengah mengusulkan agar daerah Tanjung Gunung dan Sungai Liat menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Nantinya kedua kawasan ini akan dibangun dengan konsep karaktersitik yang berbeda.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, apabila usulan tersebut disepakati oleh pemerintah, untuk daerah Tanjung Gunung akan dijadikan Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) tourism. Sementara di Sungai Liat akan dijadikan sebagai wisata olahraga (sport tourism).
"Satu MICE tourism untuk Tanjung Gunung. Kalo yang Sungai Liat sport tourism," katanya saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (5/11/2018).
BACA JUGA
Erzaldi menyebut, usulan dua KEK ini sudah lama menjadi strategi pemerintah provinsi. Sebab apabila terealisasikan maka akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang besar terhadap masyarakat sekitar.
"Nah pariwisata ini potensinya apa? indikatornya sumber daya alamnya aja liat. Pantai-pantai di Bangka Belitung bagus dan lain sebagainya. Jadi saya sangat berkeyakinan (akan meningkatkan pertumbuhan ekononomi)," katanya.
Berdasarkan catatan, pendapatan asli daerah (PAD) di kawasan Kepulauan Bangka Belitung telah mencapai sekitar 43,7 persen. Sementara total kunjungan wisata ke daerah Kepulauan Bangka Belitung terus mengalami peningkatan signifikan. Misalnya saja pada 2017, hampir 200 juta kunjungan setelah Tanjung Kemang ditetapkan jadi KEK.
"Dan belum jadi Tanjung Kelayangnya itu tapi hotel-hotel juga sudah bermunculan sebab penetapan kek bagian promosi," katanya.
Advertisement