Sri Mulyani Yakinkan Ekonomi Indonesia Baik Meski Ada Pemilu Serentak

Sri Mulyani meyakinkan para penerbit utang untuk tidak khawatir sebab pemerintah Indonesia akan mampu mengatasi tahun politik dengan baik

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mar 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2019, 13:00 WIB
Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bercerita mengenai kondisi ekonomi Indonesia di tahun politik. Dikatakan meski memasuki tahun politik, namun semua hal akan berjalan aman dan terkendali. Hal ini juga tercermin dari beberapa pemilu sebelumnya yang berjalan tanpa kekacauan.

Ini dia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam acara Fitch Ratings “Indonesia Credit Briefing” dengan tema “Fitch an Indonesia – The Election, Macro Economy and Credit Market,” di Jakarta, Rabu (20/3/2019). 

"Sejak krisis moneter 1998 kami sudah menjadi demokratis terbuka, transparan, saya rasa pemilu 1999 dan 2014 terakhir aman, seperti bagaimana akhirnya memberi pondasi lebih kuat atas demokrasi," jelas dia.

Dia pun meyakinkan para penerbit utang untuk tidak khawatir sebab pemerintah Indonesia akan mampu mengatasi tahun politik dengan baik. "I want to assure you in this election you dont have to worry regarding in how we manage this election," ujarnya.

Dia mengungkapkan, tahun politik kali ini memang agak berbeda dengan sebelumnya. Sebab di tahun ini selain pemilihan presiden, juga bersamaan dengan pemilihan legislatif di tingkat daerah. Oleh sebab itu tensi atau ketegangan di tahun ini terasa lebih tinggi.

"2019 gak akan beda, ini akan jadi kontestasi antara kandidiat, yang beda dengan sebelumnya adalah ini pertama kali kami akan simulationesly election (pemilu serentak) antara presiden, parlemen dan lokal parlemen. Ada 3 level di saat yang sama, cukup memperkuat tensi, karena orang-orang bukan hanya mendukung satu," ujarnya.

Selain itu, usai pemilu akan ada penyampaiaan program oleh kandidat yang terpilih. Dia menilai sejauh ini program yang ditawarkan kedua pasangan calon sudah cukup baik,

"Keduanya udah janji untuk reformasi, itu bagus untuk Indonesia, karena kita bicara reform of this country, itu dibutuhkan untuk berkembang lebih jauh," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Menko Luhut: Pemilu Tak Bikin Ekonomi Kacau

Pemerintah dan BI Sepakati Target Penerimaan Devisa Pariwisata 2019
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kiri) dan Menpar Arief Yahya memberi keterangan terkait target devisa pariwisata, Jakarta, Senin (18/3). Pemerintah dan BI menyepakati target penerimaan devisa pariwisata 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri pertemuan dengan para pengusaha dan investor dalam acara Foreign Policy Comunity of Indonesia CEO di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Senin (18/3/2019).

Luhut mengungkapkan, banyak isu-isu terkini yang dibahas dalam pertemuan yang digelar tertutup tersebut. "Bicara soal ekonomi, soal pemilu, soal keamanan, gitu-gitu aja," kata Luhut saat ditemui usai pertemuan.

Dia menyebutkan, dalam forum tersebut disampaikan pula bahwa kondisi ekonomi saat ini berada dalam kondisi yang stabil. "Disampaikan soal ekonomi kita baik-baik aja, enggak ada yang aneh-aneh," ujarnya.

Selain itu, para investor juga mengaku sangat mengapresiasi kondisi ekonomi Indonesia saat ini. "Bagus, tadi mereka (investor) sangat mengapresiasi," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan meski tahun ini merupakan tahun politik namun tidak ada kekhawatiran yang disampaikan oleh para pengusaha. "Pemilu baik-baik saja, enggak ada masalah juga," ujarnya.

Meski ada masalah yang timbul, namun dia yakin hal-hal tersebut dapat diatasi dan tidak akan menimbulkan kekacauan.

"Ya ada sana - sini sedikit biasa lah, kita kan pengalaman (pemilu) sudah sekian ratus kali, masa kita mau republik kita kacau, kan nggak mau," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya