Sistem Bayar Tol Tanpa Henti Mulai Uji Coba di Tangerang-Merak

Single Lane Free Flow merupakan sistem pembayaran tanpa henti dalam setiap lajur transaksi. Sistem ini menganut Intelligent Traffic System (ITS).

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 05 Apr 2019, 14:45 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2019, 14:45 WIB
Jalur Tol Tangerang - Merak yang akan dilalui kontingen Asian Games dicek kembali kelayakannya. Hal ini dilakukan agar ketika rombongan melewatinya, tidak akan ada hambatan yang berarti.
Jalur tol Tangerang-Merak dicek kembali kelayakannya sebagai ruas jalan utama yang akan digunakan rombongan tim official Asian Games

Liputan6.com, Jakarta PT Marga Mandala Sakti (MMS) mulai melakukan uji coba sistem transaksi tanpa henti (Single Lane Free Flow/SLFF) pada sejumlah gerbang tol Tangerang-Merak.

"Saat ini kami masih dalam tahap persiapan menuju sistem SLFF. Dalam penerapan free flow ini dibutuhkan kesiapan tidak hanya dari pihak pengelola jalan tol saja, namun juga kesiapan dari masyarakat untuk beralih dari sistem manual dan otomatis menuju sistem free flow," kata Presiden Direktur PT Marga Mandala Sakti Krist Ade Sudiyono, di Serang, Jumat (5/4/2019).

Gerbang tol yang telah dilakukan uji coba yakni di Ciujung, Karang Tengah dan Cikupa. Uji coba SLFF sebenarnya telah digaungkan dan uji coba sejak 2016. Uji coba masih terus dilakukan perbaikan, hingga penerapan sistem ini siap dilakukan dalam proses pembayaran di gerbang tol.

"Diharapkan dapat mempercepat waktu tempuh pengguna jalan, serta meningkatkan kapasitas transaksi di ruas Tol Tangerang-Merak," tambah dia.

SLFF merupakan sistem pembayaran tanpa henti dalam setiap lajur transaksi. Sistem ini menganut Intelligent Traffic System (ITS).

Teknologi yang digunakan dalam SLFF menggunakan Dedicated Short Range Communication (DSRC), untuk memungkinkan penyimpanan data atau identitas kendaraan di dalam alat yang diletakkan di dalam kendaraan (on board unit/OBU).

Sistem kerja DSRC dengan berbasis pada pertukaran alat informasi antara alat dan pembaca atau reader menggunakan gelombang 5,8 GHz, dengan jarak dekat dan penggunaan emisi energi yang rendah.

Reader yang diletakkan di atas jalan berada di gerbang atau gantries, akan medeteksi dan mengklasifikasikan kendaraan yang melintas sehingga tarif yang dibayarkan akan lebih akurat sesuai dengan jenis kendaraan dan jarak tempuh.

"Saat ini instalasi SLFF sudah dipersiapkan di Entrance Gerbang Tol Serang Barat dan Cikande, Exit Gerbang Tol Cikupa dan Serang Timur dengan masing-masing satu lajur," terangnya.

Kantongi Rp 4 Triliun, Jasa Marga Siap Percepat Konstruksi Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran

Jalan Tol Cigatas
Proyek Jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas). (dprd.jabarprov.go.id)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC) mendapatkan kredit sindikasi dana talangan tanah senilai Rp 4 triliun. Pendanaan ini akan digunakan untuk pembebasan lahan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran sepanjang 14,19 km dan akan menjadi bagian dari Jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road Tahap 2 (JORR2).

Perjanjian kredit sindikasi dana talangan tanah proyek pembangunan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran ini ditandatangani di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Pendanaan untuk pembebasan lahan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran-Cengkareng ini berasal dari empat bank, yakni BRI, BNI, BCA dan Bank Mandiri. Masing-masing institusi perbankan tersebut mengucurkan Rp 1 triliun.

Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Donny Arsal menyampaikan rasa terimakasih atas kepercayaan pihak perbankan kepada Jasa Marga yang diwujudkan dalam perjanjian kredit sindikasi ini.

"Kami berterimakasih kepada rekan-rekan perbankan atas kepercayaannya. Perlu juga kami sampaikan bahwa saat ini Jasa Marga berhasil mempertahankan laba bersihnya di tengah ekspansi bisnis yang sedang dilakukan," ungkapnya.

Sementara Direktur Utama PT JKC Agus Suharjanto menyatakan, pihaknya akan menyiapkan dana talangan tanah sesuai yang tercantum dalam perjanjian pengusahaan jalan tol. Saat ini, PT JKC telah mengajukan pinjaman sebesar Rp 4 triliun yang juga sudah disetujui oleh pihak sindikasi.

"Dana talangan tanah ini akan dipakai untuk pembayaran ganti rugi tanah seluruh Ruas Cengkareng-Batuceper-Kunciran," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya