Daftar Negara yang Telah Miliki Superholding BUMN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membangun superholding sehingga menciptakan BUMN kelas dunia.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Apr 2019, 10:45 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2019, 10:45 WIB
20160725-Gedung Kementrian BUMN-AY
Gedung Kementrian BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan membangun superholding sehingga menciptakan BUMN kelas dunia. Pernyataan ini dilontarkan saat debat capres yang berlangsung pada Sabtu lalu.

Jokowi akan membangun holding-holding BUMN ke depan. Holding itu berkaitan dengan konstruksi, migas, dan berkaitan dengan pertanian, perkebunan serta perdagangan. Dengan membentuk holding BUMN itu nanti dibangun super holding.

BUMN juga harus berani keluar sehingga dapat mengembangkan usahanya di luar negeri. Hal ini dengan membuka pasar, jaringan. Dengan begitu diharapkan swasta juga dapat ikuti BUMN. Selain itu ada holding diharapkan dapat lebih mudah mencari modal.

Saat ini beberapa negara tetangga telah menjalankan ide super holding BUMN ini. Terbukti, dengan adanya super holding BUMN bisa mengembangkan bisnis bahkan sampai ke luar negara.

Berikut ini negara yang telah memiliki super hoding BUMN:

Singapura dengan Temasek

Pemerintah Singapura membentuk Temasek Holding pada 1974. Pemebntukan ini dari gabungan beberapa perusahaan lokal yang dibeli oleh pemerintah Singapura. Oleh karena itu saat ini Pemerintah Singapura menjadi pemegang aham pengendali dari Temasek Holding.

Dikutip dari situs resmi perusahaan, Temasek bergerak di beberapa sektor, antara lain jasa keuangan, telekomunikasi, teknologi, transportasi, industri, konsumsi, properti, pertanian, energi dan sumber daya alam. Saat ini Temasek Holding sudah memiliki 11 kantor di beberapa negara lain.

Nilai portofolio sampai akhir 31 Maret 2018 tercatat 308 miliar dolar Singapura.

Malaysia dengan Khazanah Nasional Berhad

Khazanah dibentuk pada 3 September 1993 dan mulai operasional pada 1994. Khazanah memainkan peranan mengurusi aset komersial dan juga menjaga sektor-sektor stategis.

Ada beberapa perusahaan di bawah Khazanah, antara lain Axiata Group Berhad, CIMB Group Holdings Berhad, Tenaga Nasional Berhad, Telekom Malaysia Berhad, Malaysia Airports Holdings Berhad, IHH Healthcare Berhad, dan UEM Sunrise Berhad.

Jokowi Bakal Bangun Superholding BUMN

Jokowi-Ma'ruf Tunjukkan Kartu Sakti Andalan di Debat Kelima Pilpres
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Cawapres Ma'ruf Amin menunjukkan kartu andalan saat Debat Pilpres 2019 kelima di Jakarta, Sabtu (13/4). Debat kelima merupakan debat terakhir dalam masa kampanye dan mengambil tema Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya,  Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan membangun superholding sehingga menciptakan BUMN kelas dunia.

Hal ini disampaikan Jokowi untuk menjawab pertanyaan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam debat final, Sabtu (13/4/2019).

Jokowi menuturkan, pihaknya akan membangun holding-holding BUMN ke depan. Holding itu berkaitan dengan konstruksi, migas, dan berkaitan dengan pertanian, perkebunan serta perdagangan. Dengan membentuk holding BUMN itu nanti dibangun super holding.

"Saya kira ke depan kita akan membangun holding-holding BUMN baik holding yang berkaitan dengan konstruksi, karya berkaitan dengan migas. Holding berkaitan dengan pertanian, perkebunan, berkaitan dengan perdagangan lainnya. Akan ada holding di atasnya ada super holding," ujar dia.

Lebih lanjut ia menuturkan, BUMN juga harus berani keluar sehingga dapat mengembangkan usahanya di luar negeri. Hal ini dengan membuka pasar, jaringan. Dengan begitu diharapkan swasta juga dapat ikuti BUMN. Selain itu ada holding diharapkan dapat lebih mudah mencari modal.

Jokowi menambahkan, saat ini BUMN juga sudah mengembangkan bisnis ke luar negeri dengan ekspor. Salah satunya dilakukan PT INKA, selain itu BUMN karya.

"Kita tahu sudah mulai perusahaan karya melakukan pekerjaan besar di Timur Tengah dengan kerjakan infrastruktur, perumahan. Dan juga pabrik INKA kita sudah ekspor kereta api ke Bangladesh tidak dalam jumlah sedikit," kata dia.

Dengan begitu diharapkan juga dapat mendorong perusahaan lain termasuk swasta untuk mengembangkan usahanya di luar negeri. "Swasta ikut, namanya Indonesia in corporation dan itu kecil-kecil akan ikut belakangnya. Ekonomi kita jadi besar dengan apa yang disampaikan," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya