Jokowi: Kebijakan Pemerintah Tak Bisa Berdasar Keluhan Satu Orang

Menurut Jokowi, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah merupakan ekonomi makro yang cakupannya luas.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Apr 2019, 22:17 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2019, 22:17 WIB
Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi dalam Debat Kelima Pilpres 2019. (Liputan6.com)
Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi dalam Debat Kelima Pilpres 2019. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pengambilan kebijakan yang dilakukan pemerintah tidak bisa didasarkan pada keluhan oleh satu dua orang saja.

Hal ini menanggapi pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno yang kerap memberikan contoh keluhan dari masyarakat dengan menyebut nama-nama warga yang dia temui.

"Tidak mungkin kita melakukan kebijakan hanya karena 1 atau 2 orang. Saya kira mengelola ekonomi makro itu tidak bisa seperti itu," ujar dia di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Menurut Jokowi, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah merupakan ekonomi makro yang cakupannya luas. Sedangkan yang dikeluhkan oleh masyarakat yang ditemui oleh Sandiaga Uno hanya dalam lingkup ekonomi mikro.

"Sekali lagi, ini ekonomi makro, enggak bisa seperti membalikkan tangan. Kalau Bapak (Sandiaga Uno) itu tadi cerita ibu ini, ibu itu. Ini kan ekonomi negara, sangat berbeda sekali, bukan orang per orang," tandas dia.


Dukung E-Sports, Jokowi Janji Terus Bangun infrastruktur Digital

Ilustrasi Game e-Sport
Ilustrasi Game e-Sport (iStockPhoto)

Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan terus membangun infrastruktur di sektor teknologi informasi guna mendorong berkembangkan e-sports di Indonesia.

Dalam Debat Capres kelima yang berlangsung di Hotel Sultan, Sabtu (13/4/2019), Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah harus cepat tanggap terhadap perubahan global yang terjadi.

"Barang baru masuk begitu cepat setiap hari, artificial intelligence, internet of things, big data, bitcoin, cryptocurrency," kata dia.

Tak terkecuali juga dengan perkembangan e-sports. Saat ini profesi sebagai atlet e-sport sangat digemari oleh anak muda.

Oleh sebab itu, pemerintah akan terus membangun infrastruktur di sektor digital dengan membangun broadband kecepatan tinggi dan palapa ring sehingga Indonesia memiliki infrastruktur disektor digital untuk mengembangkan profesi tersebut.

Selain itu, Jokowi akan terus mengembangkan ekosistem yang nyaman untuk berusaha sehingga membuat e-sports berkembang pesat.

Tak terkecuali dengan pengembangan sektor gim di Indonesia. "kita melihat nilai ekonomi di bidang ini (gim) tumbuh pesat," kata dia.

Dalam catatan Jokowi, perputaran uang di sektor digital di 2017 mencapai Rp 12 triliun dengan pertumbuhan mencapai 25 persen.


Jokowi Fokus Hilirisasi agar RI Tak Ekspor Bahan Mentah

Kinerja Ekspor dan Impor RI
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pihaknya akan melakukan hilirisasi untuk menguatkan sektor usaha. Hal ini juga agar Indonesia tidak lagi ekspor bahan mentah.

Jokowi mengakui, kalau komoditas tergantung kepada pasar luar negeri. Selama ini ekspor dalam bentuk barang mentah baik itu industri karet, kelapa sawit dan perikanan, pertanian.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan, pihaknya akan membangun industri dengan hilirasi sehingga ekspor tidak lagi dengan bahan mentah tetapi barang setengah jadi dan barang jadi.

"Sehingga strategi ke depan di bidang perikanan dan pertanian, hilirasi, industrialisasi diperlukan bangun industri perikanan sebanyak-banyaknya, pengolahan dan pengalengan ekspor dalam bentuk barang-barang yang sudah olahan di sini, dilabel dan brand di sini,” ujar dia, dalam debat final, Sabtu (13/4/2019).

Ia menambahkan, ke depan memang perlu langkah berani dengan hilirisasi sehingga mencegah ekspor dalam bentuk barang mentah.

“Ke depan harus berani hilirisasi cegah ekspor kita tak dalm bentuk mentahan. Sehingga nanti setengah barang jadi,dan an dalam bentuk jadi,” tutu dia

Ia menambahkan, untuk produk pertanian, saat ini generasi muda juga sudah membangun sistem online dan offline. Hal ini memudahkan petani langsung berhubungan dengan konsumen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya