Jurus Anak Usaha Pertamina Tumbuhkan Wirausaha Baru di Tanah Air

Secara keseluruhan program ini telah diikuti oleh lebih dari 200 siswa-siswa SMK kejuruan otomotif dan mesin.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Apr 2019, 20:32 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2019, 20:32 WIB
Ilustrasi Grafik Perkembangan, Penjualan, dan atau Pencapaian Perusahaan dan Bisnis
Ilustrasi Pengusaha. Kredit: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Anak usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Pertamina Lubricants terus mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) muda di Tanah Air menjadi wirausahawan baru melalui Enduro Student Program (ESP).

Corporate Secretary PT Pertamina Lubricants, Iwan Ridwan Faizal mengatakan, ESP terdiri dari pelatihan teknik sepeda motor bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) di masing-masing kota, praktek kerja dan mentorship oleh bengkel mitra binaan PT Pertamina Lubricants, pelatihan kewirausahaan, serta pendampingan entrepreneurship perbengkelan.

Secara keseluruhan program ini telah diikuti oleh lebih dari 200 siswa-siswa SMK kejuruan otomotif dan mesin serta menciptakan 70 bengkel mandiri dari berbagai kota di Indonesia antara lain Jakarta, Cilacap, Gresik, Jakarta, Tuban, Bojonegoro, Surabaya, Semarang, Makassar, Balikpapan dan Kupang.

"ESP mengajak anak-anak muda produktif Indonesia untuk menjalani pembinaan, pendidikan, dan pelatihan entrepreneurship serta praktik kerja untuk kedepannya dapat merintis wirausaha bengkel motor secara mandiri. Kami mengembangkan potensi siswa SMK untuk belajar mengenai dunia perbengkelan dan terjun langsung secara real untuk menjadi mekanik handal sekaligus dapat mengelolanya bisnis dengan baik," ujar dia di Jakarta, Jumat (19/4/2019).

Dia menjelaskan, ESP terbagi dalam berbagai tahapan. Program dimulai dengan penjaringan siswa-siswi SMK otomotif sejumlah 21 orang setiap batchnya perkota. Program ini menjaring siswa-siswi yang memiliki minat kuat dalam usaha mekanik atau perbengkelan dan memiliki mimpi untuk membangun kemandirian melalui usaha bengkel. Lalu peserta akan mengikuti pelatihan teknis dan non-teknis sepeda motor di BLKI setempat selama satu bulan.

 

Magang

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Setelah lulus dari BLKI, peserta melanjutkan program dengan melakukan praktek kerja (magang) di bengkel mitra binaan PT Pertamina Lubricants dimana peserta akan menerima mentorship dan pelatihan kerja langsung oleh mekanik yang sudah berpengalaman.

Pada tahap ini, peserta benar-benar diajak terjun langsung untuk belajar teknis keterampilan bengkel sepeda motor sekaligus belajar menjalankan bisnis bengkel skala kecil dan medium.

Selanjutnya, setelah melalui proses magang selama 1 bulan, peserta akan dibekali dengan soft skill seperti creative thinking, kewirausahaan, sales and marketing, character building, product knowledge, dan materi bengkel ramah lingkungan oleh para ahli dibidangnya dan dilakukan pendampingan dan konsultasi wirausaha.

Setelah itu, mereka dinilai dari tahap mereka magang dan akhir diberikan prasarana bisnis berupa toolkits bengkel untuk memulai bisnis antara lain spareparts, compressor, dan paket Pelumas Pertamina Enduro.

"Sebagai dampak positif secara langsung yang dirasakan perusahaan adalah meningkatnya promosi dan penjualan produk pelumas Pertamina mengingat semakin banyaknya mitra binaan bengkel serta bengkel-bengkel mandiri peserta. Dengan demikian, penerapan konsep ini pada akhirnya mampu menciptakan hubungan simbiosis mutualisme bagi peserta, bengkel mitra, dan Pertamina Lubricants sendiri," jelas dia.

‎Pertamina Lubricants, lanjut Iwan, juga mengajak peserta baik yang sudah memiliki bengkel maupun yang sedang menjalankan program dalam berbagai kesempatan workshop mengenai ilmu bisnis dan marketing.

Dalam tahap pelatihan dan pendampingan, Pertamina lubricants, bersama dengan fasilitator memberikan pelatihan langsung berkaitan pencatatan keuangan sederhana dan peserta dapat mempraktekkannya untuk bisnis mereka.

"Di tahun 2019, Pertamina Lubricants akan terus melanjutkan pembinaan untuk meningkatkan kapasitas dan mengasah mental entrepreneurship para peserta ESP sampai saat ini, hingga tahap mereka bisa benar-benar mandiri dengan membentuk kelompak atau komunitas bengkel agar dapat saling memberikan support satu sama lain dalam menjalankan bisnis bengkel," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya