CEO Perempuan Bakal Makin Banyak di Perusahaan Bergengsi

Perempuan akan makin banyak duduk di posisi tertinggi di perusahaan yang masuk daftar Fortune 500.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Mei 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2019, 18:00 WIB
Mary Barra, CEO General Motors (Foto: Istimewa)
Mary Barra, CEO General Motors (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, New York - Perempuan akan makin banyak duduk di posisi tertinggi di perusahaan. Berdasarkan Fortune, pada Juni, akan ada lebih banyak lagi CEO perempuan yang masuk daftar perusahaan Fortune 500.

Total keseluruhan CEO perempuan akan mencapai 33 orang. Jumlah ini meningkat dari posisi 2017 sebanyak 32 CEO perempuan, yang saat itu capai rekor. Sedangkan pada 2018, hanya ada 24 CEO perempuan. Ini merupakan kabar baik.

Mengutip laman CNN, Sabtu (18/5/2019), perempuan baru mewakili 6,6 persen dari CEO perusahaan yang masuk daftar Fortune 500. Kenaikan jumlah CEO perempuan pada Juni disebabkan beberapa faktor menurut Fortune.

Salah satunya ada pergantian direksi di perusahaan antara lain Corie Barry mengambilalih posisi CEO Best Buy pada Juni. Kemudian Kathy Warden kini memimpin Northrop Grumman dan Beth Ford memimpin Land O’Lakes. 

Dua perusahaan lainnya sudah memiliki pemimpin perempuan yaitu William Sonoma dan Advanced Micro Devices. Pada pekan ini, Bed Bath and Beyond menempatkan Mary Winston sebagai CEO interim.

Jalan untuk memiliki lebih banyak CEO perempuan masih panjang. Meski demikian, dewan manajemen kini lebih tertarik untuk meningkatkan keanekaragaman.

Organisasi seperti “club chief” atau klub chief bermunculan untuk lebih mendukung kemajuan jajaran direksi perempuan sehingga mampu gapai posisi CEO. Hal ini dapat membantu keragaman gender di posisi CEO.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Adanya klub pribadi untuk para eksekutif perempuan dapat membantu meraih posisi teratas. Klub ini diluncurkan pada 2018 oleh Lindsay Kaplan, Mantan Wakil Presiden Direktur Casper dan Carolyn Childers, Mantan Wakil Presiden Direktur Handy HQ.

Klub ini menghubungkan anggota satu sama lain dalam berbagai cara. Setiap anggota misalnya, dicocokkan dengan 8-10 rekan profesional yang berada dalam kelompok usia yang sama.

Kelompok tersebut bertemu secara teratur untuk diskusi masalah kehidupan, karier yang dimoderatori oleh mentor.

Klub ini juga secara teratur mensponsori acara seperti makan malam, lokakarya pengembangan karier dan lainnya.

Dengan ada klub ini dinilai dapat membantu bagaimana saling mendukung dan mendorong para perempuan untuk maju.

Selain itu juga untuk investasi diri sendiri dan belajar dari orang lain seperti apa bentuk tanggung jawab lebih luas. Hal ini dikatakan Karen Pascoe, Wakil Presiden Direktur Mastercard.

"Sangat bagus untuk memiliki kelompok dan teman sebaya yang dapat meningkatkan pemikiran saya dan membantu melihat hal yang “sangat tidak mengancam dan tidak kompetiti," ujar dia.

Ia mencatat banyak percakapan dengan anggota klub yang lain yang kurang fokus pada pekerjaan ketimbang kehidupan dan lainnya.

Manfaat adanya klub tersebut juga sebagai tempat untuk berbagi peluang bisnis yang baru. Hal ini dirasakan Saloni Varma, VP Finance Chobani. Ia mengikuti klube chief untuk membuka jaringan dengan perempuan berpikiran yang sama dan berada tahap sama dalam karier. Ia pun berusaha untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasinya dan berbagi pengalaman sesama anggota.

Klub chief meski baru lima bulan tetapi sudah memiliki 500 anggota. Sementara saat ini baru berada di New York, Amerika Serikat. Berdasarkan salah satu pendirinya kalau klub suite memiliki daftar tunggu pelamar dari AS dan luar negeri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya