Diskon Tarif Tol 15 Persen Saat Mudik Tak Pengaruhi Pendapatan Pengelola

Meski tarif telah didiskon, para pengendara harus memperhatikan saldo uang elektronik yang akan digunakan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Mei 2019, 15:40 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2019, 15:40 WIB
20150715-Kemacetan di Tol Palikanci-Jabar
Usai keluar dari gerbang Tol Palimanan, para pemudik masih terjebak macet panjang, Jabar, Rabu (15/7/2015). H-2 Lebaran, ribuan kendaraan terjebak macet hingga 38 Km antara jalan tol Cipali hingga tol Palikanci. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) memutuskan untuk memberikan diskon tarif seluruh jalan tol di Indonesia pada saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2019.

Meski diskon ini diberikan, Ketua ATI yang juga Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengklaim tidak akan menggerus pendapatan masing-masing Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

"Kalau mau tahu pendapatan tergerus atau tidak, hitung-hotungannya jumlah volume dikalikan dengan tarif. Karena jumlah volume besar maka tarif kami turunkan sedikit, kami berikan insentif. Jadi tidak pengaruh," kata Desi di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (24/5/2019).

Pemberlakuan tarif ini, ditegaskan Desi sebagai upaya konkret para pengelola jalan tol untuk mendukung kelancaran arus mudik dan arus lebaran 2019. Para BUJT juga tidak menuntuk insentif apapun kepada pemerintah terkait penerapan diskon ini.

Desi berpesan, meski tarif telah didiskon, para pengendara harus memperhatikan saldo uang elektronik yang akan digunakan.

"Tolong tinggalkan isi ulang uang elektronik itu Rp 100-200 ribu. Karena uang elektronik itu saldo maksimal Rp 2 juta, itu lebih dari cukup untuk mudik Jakarta-Surabaya PP. Jadi tidak kehabisan di jalan tol yang pada akhirnya menimbulkan kemacetan," tambah dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diskon 15 Persen

Semrawut Kemacetan Truk Kontainer di Tanjung Priok
Kemacetan arus kendaraan saat melintas di Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/7). Kemacetan disebabkan mahalnya tarif tol pelabuhan yang mencapai Rp 45 ribu sehingga sopir memilih jalan bawah. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Untuk diketahui, Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) memutuskan untuk memberikan diskon 15 persen selama arus mudik dan arus balik 2019. Hanya saja diskon ini diberika hanya tiga hari saay mudik, dan tiga hari juga untuk arus balik.

Ketua ATI yang juga Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan untuk arus mudik diskon diberikan tanggal 27,28,29 Mei dan untuk arus baliknya pada 10,11,12 Juni 2019.

"Jadi ATI memberikan diskon 15 persen sebelum puncak arus mudik dan setelah puncak arus balik di semua ruas tol di Indonesia. Diskon ini diberikan untuk memecah arus kendaraan supaya tidak terlalu padat, sehingga bisa bergeser," kata Desi.

Desi menambahkan, sesuai perkiraan pemerintah, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 30,31 Mei, 1, 2 Juni. Sedangkan untuk arus baliknya diperkirakan puncaknya akan terjadi pada 7,8,9 Juni 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya