Liputan6.com, New York - Di berbagai negara, emas kerap disimpan oleh Bank Sentral. Emas dipandang investasi yang aman sebagai alternatif apabila mata uang seperti dolar mengalami tekanan.
Berbagai negara menyimpan emas untuk mengantisipasi perang, perlambatan ekonomi dunia, Pada contoh terkini, beragam fenomena politik dunia seperti Brexit dan Perang Dagang membuat harga emas pun makin menjadi makin berkilau.
Bagaimana posisi Indonesia dalam daftar negara yang menyimpan emas terbanyak?
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Market Watch, Amerika Serikat (AS) merupakan negara memiliki persediaan emas terbanyak di dunia. Jumlah yang AS kuasai adalah sebesar 8.133 ton senilai lebih dari USD 373 miliar atau Rp 5.322 triliun (USD 1 = Rp 14.269).
Pemilik emas terbanyak selanjutnya adalah Jerman dengan 3.369 ton emas senilai USD 154,7 miliar (Rp 2.207 triliun). IMF pun turut menyimpan emas sebanyak 2.814 ton senilai USD 129,1 miliar (Rp 1.842 triliun).
Perbandingan tiap negara berdasarkan hasil pemetaan situs keuangan howmuch.net yang mengambil data IMF dan World Gold Council.
Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Simpanan emas Indonesia hanya senilai USD 3,6 miliar (Rp 51,3 triliun). Jumlah itu di bawah Singapura yang memiliki emas USD 5,8 miliar (Rp 82,7 triliun, maupun Filipina yang memiliki USD 9,1 miliar (Rp 129,8 triliun).
Selengkapnya, berikut 7 negara penimbun emas terbanyak di dunia:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
7 Negara dengan Persediaan Emas Terbanyak
1. United States - 8,133 ton - USD 373,4 miliar (Rp 5.322 triliun)
2. Germany - 3,369 ton - USD 154,7 miliar (Rp Rp 2.207 triliun)
3. IMF - 2,814 tonnes - USD 129,1 miliar (Rp Rp 1.842 triliun)
4. Italia - 2,451 ton - USD 112,5 miliar (Rp 1.605,2 triliun)
5. Prancis - 2,436 ton - USD 111,8 miliar (Rp 1.595,3 triliun)
6. Rusia - 2,168 ton - USD 99,5 miliar (Rp 1419,7 triliun)
7. China - 1,885 ton - USD 86,5 miliar (Rp 1.234,2 triliun)
Berikut simpanan emas negara Asia lainnya:
Advertisement
Emas di Negara Asia Timur dan Tenggara
Jumlah nilai dari simpanan emas di negara-negara Asia Timur dan Tenggara:
- Jepang: USD 35,1 miliar (Rp 500,8 triliun)
- Korea Selatan: USD 4,8 miliar (Rp 68,4 triliun)
- Taiwan: USD 19,4 miliar (Rp 276,8 triliun)
- Malaysia: USD 1,8 miliar (Rp 25,6 triliun)
- Thailand: USD 7,1 miliar (Rp 101,3 triliun)
- Hong Kong: USD 96 juta (Rp 1,3 triliun)