Hadapi Perang Dagang, Jokowi Minta Masukan dari Pengusaha

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Istana Merdeka.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 12 Jun 2019, 16:36 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2019, 16:36 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (12/5/2019).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (12/5/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (12/5/2019). Kepada para pengusaha tersebut, Jokowi meminta masukan konkret terkait apa yang harus dikerjakan pemerintah di sektor perdagangan.

"Pada siang hari ini, saya minta masukan tapi enggak usah banyak-banyak, kira-kira yang konkret, itu apa sih yang harus kita kerjakan setelah nanti MK (sengketa Pilpres) rampung biar saya bisa kerja," kata Jokowi.

"Apa yang diinginkan pengusaha? Jangan banyak-banyak, 3 aja apa? Bapak kerjain ini pak. Enggak usah banyak-banyak nanti malah kebanyakan," sambung Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta masukan kebijakan dari para pelaku bisnis. Sebab, Jokowi melihat bahwa perang dagang antara AS-China sejatinya dapat menjadi peluang peningkatan ekonomi bagi Indonesia.

"Pasar Amerika yang sebelumnya dimasuki produk-produk dari China bisa jadi peluang untuk juga memperbesar kapasitas, sehingga produk kita (Indonesia) bisa masuk ke sana," ucapnya.

Tak hanya itu, dia meminta para pengusaha mulai fokus mengkondusifkan kinerja masing-masing perusahaan, usai penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019. Termasuk salah satunya, fokus soal investasi.

"Saya tahu Pemilu telah selesai meskipun masih ada proses MK. Kami berharap bisa fokus lagi, konsentrasi lagi pada urusan-urusan ekonomi dan terutama karena perang dagangnya semakin sengit," ujar Jokowi.

Dalam pertemuan ini, Jokowi ditemani Koordinator Staf Khusus Kepresidenan Teten Masduki dan Staf Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika. Selain itu, turut hadir pengusaha Erick Thohir.

Sementara itu, dari kalangan pengusaha hadir Ketua Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani dan beberapa pengusaha Raden Pardede, dan Anindya Bakrie. Sedangkan dari Hipmi, hadir Ketua Hipmi Bahlil Lahadalia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ada Perang Dagang, Strategi Indonesia Jaga Pasar Ekspor

Perang Dagang China AS
Perang Dagang China AS

Perang dagang Amerika Serikat (AS)-China kian memanas. Hal ini mendorong negara-negara di dunia mencari cara agar ekonomi negara terkena dampak minimal dari perang dagang. Selain itu, tentu mencari serta memanfaatkan peluang dari pelanggan tersebut.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan Indonesia memiliki sejumlah upaya. Dua diantaranya berusaha menjaga pasar yang sudah ada, serentak mencari pasar-pasar baru.

"Dengan ketidakpastian seperti ini tentu tidak mudah, maka kita jaga langganan kita, jaga market yang ada dan kita percepat seluruh perjanjian kalau tidak di tahun depan kita akan sangat tertinggal," kata dia, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

"Kita saksikan negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, sangat agresif, dan kita harus ikuti itu," lanjut Enggar.

Perdagangan dunia, dikatakan tengah mengalami penurunan kinerja. Hal tersebut tampak dari pemangkasan proyeksi pertumbuhan perdagangan dunia tahun 2019 oleh WTO.

"Tidak ada satupun negara yang bisa katakan (perdagangan) saya meningkat. WTO sendiri proyeksi pertumbuhanya 2017, 4 persen kemudian 2018, 3,6 persen tahun ini 2,6 persen," urai dia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya