Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa ini. Namun rupiah masih berpeluang menguat pada perdagangan hari ini.
Mengutip Bloomberg, Selasa (11/6/2019), rupiah dibuka di angka 14.254 per dolar AS, melemah jika dibandingan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.250 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.254 per dolar AS hingga 14.256 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 0,94 persen.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.258 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.231 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, perkirakan inflasi Mei ini merupakan puncak inflasi dan akan cenderung melambat pada bulan-bulan selanjutnya. Secara kumulatif dari Januari sampai Mei 2019 tercatat inflasi sebesar 1,48 persen (year to date/ytd).
"Kami perkirakan inflasi tahun 2019 masih sangat aman di sekitar 3,19 persen yoy," ujar Lana dikuti dari Antara.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Eksternal
Dari eksternal, Presiden AS Donald Trump kembali mengancam China dengan menaikkan tarif jika Presiden Xi Jinping tidak mau melakukan pertemuan bilateral dengannya pada pertemuan G20 di Osaka, Jepang, 28-29 Juni 2019 mendatang.
"Perseteruan dagang AS-China ini masih belum ada titik temu pasca-kegagalan perundingan pada akhir April lalu," kata Lana.
Lana memprediksi hari ini rupiah akan menguat di kisaran Rp14.200 sampai Rp14.250 per dolar AS.
Advertisement