Taspen Beri Kemudahan Pinjaman Modal Usaha Buat ASN dan Pensiunan PNS

Dengan adanya Wirausaha Pintar, para PNS yang menjelang pensiun 2-3 tahun dan Pensiunan ASN dimotivasi untuk menjadi pebisnis.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Jul 2019, 12:15 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2019, 12:15 WIB
Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen) Catat Laba Bersih Rp 577 Miliar
Seorang karyawan saat melayani nasabahnya di Taspen, Jakarta, Senin (22/2). PT Taspen (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar Rp577,9 miliar di sepanjang 2015. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Taspen (Persero) tengah mengembangkan inovasi dalam bentuk Kewirausahaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pensiunan Untuk Kesejahteraan atau disingkat Wirausaha Pintar. Inovasi tersebut merupakan bentuk layanan extra miles dari perseroan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pensiunan dengan memperhatikan kesejahteraan dan kelangsungan hidup di hari tua.

Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menjelaskan, dengan adanya Wirausaha Pintar, para PNS yang menjelang pensiun 2-3 tahun dan Pensiunan ASN dimotivasi untuk menjadi pebisnis atau entrepreneur serta berwirausaha.

Ini dimaksudkan agar pihak-pihak yang bersangkutan dapat hidup mandiri secara finansial, serta mengurangi risiko penurunan kesehatan fisik dan mental lantaran tetap produktif di waktu senja.

"ASN dan Pensiunan akan mendapatkan kemudahan pinjaman modal, karena Taspen bersinergi dengan bank sebagai mitra bayar Taspen," ungkap Iqbal dalam sebuah keterangan tertulis, Jumat (5/7/2019).

Menurut catatan Taspen, Wirausaha Pintar sampai saat ini telah diikuti oleh 6.897 PNS dan Pensiunan si seluruh Indonesia. Hingga akhir 2019, perseroan menargetkan program ini dapat diikuti oleh sekitar 13 ribu orang.

Lebih lanjut, Iqbal mengutarakan, rata-rata PNS akan kehilangan lebih dari 50 persen pendapatannya setelah memasuki masa pensiun dibanding dengan pada saat masih aktif bekerja.

"Kondisi ini menyebabkan pensiunan yang berusia di atas 58 tahun menjadi rentan terhadap kekurangan finansial, serta kondisi kesehatan dan mental yang menurun, dan mereka menjadi tergantung secara finansial kepada orang lain seperti anak, saudara, dan lain-lain," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Digitalisasi Taspen, Klaim Dana Pensiun Kini Bisa Lewat Ponsel

Tabungan dan Asuransi Pensiun (Taspen) Catat Laba Bersih Rp 577 Miliar
Seorang karyawan saat melayani nasabahnya di Taspen, Jakarta, Senin (22/2). PT Taspen (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar Rp577,9 miliar di sepanjang 2015. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Taspen (Persero) mengeluarkan inovasi layanan terbaru berbasis digital. Inovasi tersebut yaitu dengan‎ digitalisasi pelayanan pembayaran pensiun, Layanan Klaim Otomatis (LKO) dan Layanan Klaim 1 Jam yang telah bersertifikasi ISO 9001 : 2015.

Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan, ‎salah satu inovasi dari Taspen adalah otentikasi via ponsel (autentikasi by smartphone) yang bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun tanpa harus mendatangi kantor cabang Taspen atau mitra bayar. Otentikasi ini penting dan diperlukan demi kelancaran dan keamanan dalam mengambil dana pensiun.

Penerima pensiun dari Taspen dapat melakukan autentikasi antara lain, pertama, otentikasi berkala 1 bulan sekali untuk penerima tunjangan veteran dan atau dana kehormatan. Kedua, otentikasi berkala 2 bulan sekali untuk penerima pensiun pejabat negara. PNS, TNI/Polri, yang tidak mempunyai tunjangan keluarga. ‎ 

Ketiga, otentikasi berkala 6 bulan sekali untuk penerima pensiun pejabat negara, PNS, TNI/Polri, yang masih mempunyai tunjangan keluarga. Keempat, bagi yang sakit atau uzur bisa meminta dikunjungi mitra bayar.‎

"Penerima pensiun yang sudah melakukan perekaman data biometrik (enrollment) namun mengalami permasalahan atau gagal dalam autentikasi by smartphone tetap bisa mengambil uang pensiunnya dengan cara melakukan autentikasi by desktop (manual) ke mitra bayar masing-masing seperti biasanya," ujar dia di Jakarta, pada Minggu 3 Maret 2019.

Iqbal mengungkapkan, Layanan Klaim Otomatis yang sudah berjalan mulai Januari 2015 adalah peran aktif Taspen dengan dukungan data yang akurat pada kantor pusat dan 57 kantor cabang yang terintegrasi dengan instansi terkait. Hal ini guna memperoleh informasi persyaratan dalam proses pengurusan dan pembayaran hak kepada penerima jaminan sosial.

''LKO dimaksudkan untuk memberikan layanan yang tepat waktu. Tepat waktu di sini adalah berkaitan erat dengan Batas Usia Pensiun (BUP). Sehingga para Pegawai Negeri Sipil (PNS) calon penerima pensiun tidak ada lagi yang terlambat mendapatkan haknya,'' ungkap dia.‎

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya